A. Raden
Sumba bergelar Sulthan Usman Kamaluddin
Raden Sumba adalah putra Sulthan
Umar Aqamadin II dengan Permaisuri
bernama Mas Siti Binti Pangeran Mangku anak Raden Ratna Kumala Binti Sulthan
Muhammad Tadjudin , dilahirkan pada dilahirkan pada hari Kamis, 2 Zulqaidah 1184 H , diangkat sebagai wakil sulthan pada Minggu, 2 Muharram 1244 H bersamaan 14 Juli 1828 M menunggu putra mahkota Pangeran Ratu Natakesuma Bin Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin I dewasa.
Pada malam Kamis
7 Ramadhan 1247 H atau tanggal
8 Februari 1832 M karena sakit tua , Sulthan Usman Kamaludin wafat dalam
usia 61 tahun. Sulthan Usman Kamaludin
dikaruniai putra – putri sebanyak 10 orang yaitu :
1.
Urai Lisyah bersuamikan
Pangeran Suta di Kampung Asam.
2.
Pangeran Jaya Ali tidak
berzuriat.
3.
Urai Tijah bersuamikan orang
Trengganu digelar Raden Temenggung.
4.
Urai Maimunah bersuamikan
Pangeran Kesuma Yuda Bin Datuk Raja Tua Ikram
5.
Urai Kalsum bersuamikan
Pangeran Sutanegara Bin Pangeran Laksamana Kubu.
6.
Urai Musa digelar Pangeran
Kesuma Indera beristrikan Urai Kemala Binti Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin I (
Muhrum Anum ).
7.
Urai Halimah bersuamikan Urai
Bujang digelar Pangeran Paku Negara Bin Pangeran Haji Paku Negara di Kampung
Asam.
8.
Urai Samah bersuamikan Pangeran
Puspa Bin Pangeran Laksamana Kubu.
9.
Urai Siti tidak berzuriat
10.
Urai Sa’a bersuamikan Sulthan Muda tidak berzuriat.
Untuk
menggantikannya sebagai Wakil Sulthan diangkatlah saudaranya yang bernama Raden
Semar atau Pangeran Temenggung Jaya Kesuma selaku Wazir kedua menjadi Sulthan Sambas yang Ke – 10 pada 8 Ramadhan 1247 H
atau tanggal 9 Februari 1832 M dengan gelar Sulthan Umar
Aqamaddin III ( Lazimnya disebut Murhum Tengah ).
Berikut ini adalah zuriat
keturunan Sulthan Usman Kamaluddin
6. Urai
Musa Bin Sulthan Usman Kamaluddin digelar
Pangeran Kesuma Indra mempunyai dua orang istri, istri pertama bernama
Urai Kemala Binti Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin Imempunyai anak :
1.
Urai Juwita
2. Urai Qai bersuamikan Pangeran
Kesuma Dilaga anak Murhum Tengah.
3. Urai Usuf beristrikan Mas Lebak
anak Mas Na'im digelar Raden
4.
Urai Kamaliyah
5. Urai Memek bersuamikan Raden Suma
Indra Ratu Pangeran Kerta Raja dari Mempawah.
6.Gusti Muhammad Ali digelar Pangeran Kesuma
Mentri beristrikan Urai Kamira anak Raden Arsyad anak Murhum
Tengah. 7. Pangeran Maryam bersuamikan Pangeran Muda Nata Kesuma Bin Sulthan Abubak Tadjudin I
8. Urai Dara bersuamikan Urai Usman
Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II.
9. Urai Jaleha bersuamikan Pangeran
Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat Bin
Sulthan Abubakar Tadjudin II.
10. Urai Muhammad Saleh digelar Raden beristrikan Mas Busu.
11. Urai Hafsah bersuamikan Raden
Abdul Manaf Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II
12. Urai Lasum bersuamikan Urai Sinting Bin
Pangeran Temenggung Ruai
13.
Urai Bujang digelar Raden
14. Urai Aisyah bersuamikan Urai
Muhammad Ali Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II
15.
Urai Muhammad digelar Raden
16.
Urai Icak
17. Urai Muhammad Sailan digelar Raden.
Dengan istri kedua bernama Nyonya Nursila dari
Negeri Bandan mempunyai anak :
18. Urai Ahmad
19. Urai Muhammad
20. Urai Siti Fatimah
21. Urai Abdurrachman
22. Urai Sari
23. Urai Rafa'I beristrikan Urai Keriting Binti
Urai Kasim
6.3. Raden Usuf Bin Pangeran Kesuma Indra Musa
beristrikan Mas Lebak Binti Mas Na'i mempunyai anak :
1. Raden Hasan
6.17. Raden Muhammad Sailan Pangeran Kesuma Indra Musa beristrikan Urai Lasum Binti Pangeran Kesuma Jaya memperoleh anak 4 orang dan istri yang kedua bernama Mas Siti orang Cirebon. Anak Raden Muhammad Sailan dari kedua orang istrinya adalah :
1. Urai Abdul Kadir digelar Raden
Jayaningrat tinggal di Pemangkat beristrikan Urai Aminah Binti Raden Muhammad.
2. Urai
Abdul Hamid digelar Raden Adi Wijaya Asisten Demang Menterado beristrikan
Raden Kolam Binti Raden Ganong.
3. Raden Abdullah digelar
Raden Kontroler Mantri beristrikan Raden Na'isyah Bin Pangeran Kesuma Indra Nuhammad Ali.
4. Urai Rasmi
5. Urai Ruqaiyah
6. Urai Abdul Gani digelar Raden
beristrikan Raden Dara Binti Raden Muhammad Saleh
Wedana Sujat.
7. Urai Fathmah
8. Urai Jaleha
9.
Urai Aminah
10. Urai Pira'
B. Raden
Semar bergelar Sulthan Umar Aqamaddin III
Raden Semar adalah putra Sulthan Umar Aqamaddin II
dengan permaisurinya yang bernama Mas Ayu. Baginda adalah Wakil Sulthan
sementara menanti putra mahkota Pangeran
Ratu Nata Kesuma Bin Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin I dewasa. Baginda diangkat sebagai Sulthan
Sambas ke - 10 pada hari Jum'at 8
Ramadhan 1247 H dengan gelar Sulthan
Umar Aqamaddin III . Baginda memerintah negeri Sambas selama 16 tahun dan wafat
pada hari Sabtu malam, 1 Muharram 1263 H dalam usia 75 tahun, setelah wafat lebih dikenal dengan sebutan Murhum Tengah. Sulthan Umar Aqamaddin
III dengan permaisurinya yang bernama
Haji Bunda dikaruniai putra – putri sebanyak
18 orang yaitu :
1.
Raden Toko’ digelar Pangeran
Mangku Negara kemudian diangkat menjadi Wakil Sulthan dengan gelar Sulthan Umar
Kamaluddin
beristrikan Urai Kencana Binti
Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin I ( Murhum Anum ), ( Lazimnya disebut Murhum
Tanjung / Murhum Seberang / Murhum Bintang ).
2.
Urai Keruak tidak berzuriat
3. Urai Maryam bersuamikan
Pangeran Jaya Ali Bin Sulthan Usman Kamaluddin
tidak berzuriat.
4. Urai Ginang bersuamikan Urai
Ahmad Bin Datuk Raja Tua Gerang digelar Pangeran Laksamana.
5.
Urai Tumpul beristrikan Urai
Bulat Binti Pangeran Haji Paku Negara di Kampung Asam.
6. Urai Mandung digelar Pangeran
Kesuma Dilaga beristrikan Urai Wati Binti Sulthan Muhammad Ali
Tsafiuddin I ( Murhum Anum ) .
7.
Urai Munah bersuamikan Urai
Mamat Bin Pangeran Laksamana Kubu digelar Pangeran Suta Negara.
8.
Urai Goleng digelar Pangeran
Ratu Mangkubumi kemudian diangkat menjadi Datuk Raja Tua beristrikan Urai Tiawe Binti Pangeran
Temenggung di Kampung Asam .
9.
Urai Muhammad Saleh digelar
Pangeran Laksamana kemudian digelar Pangeran Paku Negara, beristrikan Urai
Lamah Binti Datuk Raja Tua di Kampung Asam.
10.
Urai Umar tidak berzuriat.
11.
Urai Ma’il tidak berzuriat.
12.
Urai Rasyid digelar Raden.
13.
Urai Bujang digelar Pangeran
Kesuma Dilaga beristrikan Urai Naiye Binti Pangeran Kesuma Negara Bin Murhum Usman.
14.
Urai Na’isyah bersuamikan Urai Mustafa Bin
Pangeran Haji Paku Negara di Kampung Asam digelar Raden Mentri Dalam Suta
Negara.
15.
Urai Imbuk tidak berzuriat.
16.
Urai Muhammad digelar Pangeran
Kesuma Negara
17.
Urai Kumbak bersuamikan Urai Yusuf Bin Pangeran Laksamana Kubu
digelar Raden Karta.
18.
Urai Mudah beristrikan Urai
Thifah Binti Pangeran Haji Paku Negara digelar Raden Aria kemudian digelar
Pangeran Amar diraja.
4. Urai Ginang Binti Sulthan Umar Aqamaddin III
bersuamikan Urai Ahmad Bin Datuk Raja Tua
Gerang digelar Pangeran Laksamana
mempunyai anak :
1.
Raden Daimon
2.
Raden Kepot jadi dokter
3. Urai Fatimah bersuamikan Urai Leman
Bin Datuk Raja Tua Taju
4. Raden Ali Bakar
beristrikan Urai Dewi Bin Sulthan Umar Kamaluddi
5. Raden Iskandar
6.
Urai Muhammad Zein
5. Urai Tumpul Bin Sulthan Umar Aqamaddin III beristrikan Urai Bulat Binti Pangeran Haji Paku Negara dikampung Asam, mempunyai anak :
1. Urai Hitam tidak berzuriat
2.
Urai Kering tidak berzuriat
3.
Urai Kepok tidak berzuriat
4. Urai Zainab bersuamikan Raden Parbu
Kencana digelar Pangeran Parbu Kencana dikampung Mentawa.
6. Urai Mudah Binti Sulthan Umar Aqamaddin III bersuamikan Urai Mamat Bin Pangeran Laksamana Kubu digelar Pangeran Suta Negara mempunyai anak :
1. Urai Milung digelar Raden Wedana Tambang Laut.
2. Urai Tikus
bersuamikan Pangeran Ratu Anum Nata Wijaya (Pangeran Ratu Nangkon)
7. Urai Goleng Bin Sulthan Umar Aqamaddin III digelar Pangeran Ratu Mangku Bumi Kemudian diangkat sebagai Datuk Raja Tua, beristrikan Urai Tiawe Binti Pangeran Temenggung dikampung Asam , mempunyai anak :
1. Urai
Muhammad Sailan digelar Raden
2. Urai
Sahiyah digelar Raden
3. Urai
Siti Fatimah
4. Urai
Siti Hajijah
5. Urai Gondok
9. Urai Muhammad Saleh Bin Sulthan Umar Aqamaddin III digelar Pangeran Laksamana, kemudian digelar Pangeran Paku Negara,beristrikan Urai Lamah Binti Datuk Raja Tua Taju dikampung Asam mempunyai anak :
1.
Urai
… beristrikan Urai Ayu Bin Pangeran Kesuma Negara Bakar
dikampung Asam digelar Raden.
2.
Urai
Na' isyah bersuamikan Urai Muhammad Bashar Bin Sulthan Umar
Kamaluddin, digelar Pangeran Paku Negara.
3. Urai Kering
beristrikan Urai Nurbanun Binti Pangeran Temenggung Ruai digelar Raden Patih.
4. Urai Lamar bersuamikan Raden Muhammad Amin
4. Urai Lamar bersuamikan Raden Muhammad Amin
5. Urai Katung beristrikan Raden Boloi dan
Wan Kuya Binti Wan Ibrahim
12. Urai Rasyid Bin Sulthan Umar Aqamaddin III digelar Raden mempunyai anak :
1.
Urai
Gamoar bersuamikan Pangeran Kesuma Mantri Bin Pangeran Kesuma Negara
2.
Urai
Sari bersuamikan Raden Kanda Bin Sulthan Umar Kamaluddin.
17. Urai Kumbak Binti Sulthan Umar aqamaddin III, bersuamikan Urai Yusuf Bin Pangeran Laksamana Kubu, digelar Raden Karta mempunyai anak :
1.
Urai
Bangko bersuamikan Raden Dete Putra Perdana Wedana Teluk Keramat.
2. Urai Dara.
18. Urai Mudah Bin Sulthan Umar Aqamaddin III, digelar Raden Aria kemudian digelar Pangeran Amir diraja beristrikan Urai Thifah Binti Pangeran Haji Paku Negara dikampung Asam mempunyai anak :
1.
Urai Muhammad
2.
Urai Fatimah
3.
Urai Dare
4. Urai Ahmad beristrikan Urai Aning Binti
Raden Abdul Manaf Bin Murhum Kelukuk
5. Urai Haji Mahmud digelar Raden Anum beristrikan Raden Lailan Saudara Muhammad Taufiq Aqamaddin Duli Penembahan Mempawah. Setelah Putra Mahkota Pangeran Ratu Nata Kesuma dewasa dan usianya sudah cukup untuk diangkat menjadi Sulthan , maka diangkatlah Baginda menjadi Sulthan Muda dan saudaranya Raden Ruai diangkat menjadi Pangeran Temenggung Jaya Kesuma.
Pada malam
Minggu, 1 Muharram 1263 H bertepatan dengan tanggal 19 Desember 1846, Sulthan Umar Aqamaddin III mangkat
dalam usia 75 tahun, Baginda telah menjabat sebagai Wakil Sulthan selama 15
Tahun. Kemudian
untuk menggantikannya diangkatlah Sulthan Muda menjadi Sulthan Sambas yang Ke –
11 dengan gelar Sulthan Abubakar
Tadjudin II, pada hari Senin 10
Zulhijjah 1264 H bertepatan tanggal 20 Desember 1846 M , kemudian Baginda Sulthan
diikat kontrak oleh Belanda tanggal 7
November 1848 M.
C.
Raden Ishak Bergelar Sulthan Abubakar Tajuddin II
Raden Ishak adalah Putra SulthanMuhammad Ali
Tsafiuddin I dengan permaisurinya bernama Urai Pira'.
Baginda dilahirkan pada hari Selasa 7
Sya'ban 1237 H ,diangkat sebagai Sulthan Sambas yang ke -
11 pada hari Senin 2 Muharram 1263 H atau bertepatan 23 Desember 1846 M.
Sulthan Abubakar Tadjudin II memerintah Kerajaan Sambas
sejak tahun 1846 - 1855
dan setelah meninggal dunia lebih dikenal dengan nama Murhum Kelukuk / Murhum
Cianjur, Baginda Sulthan mengikat kontrak dengan dengan Belanda pada 7 November
1848 , dari pihak Belanda diwakili oleh Weddik
Gubernur Belanda wilayah Borneo dan di sahkan pada tanggal 9 Januari
1849 oleh Gubernur Jenderal Van Rucheessen dalam perkara pengganti uang
kerugian dari hasil duane , candu dan garam kepada Sulthan.
Pada masa pemerintahannya sekitar tahun 1850 M, terjadi lagi pemberontakan secara besar – besaran yang dilakukan oleh kongsi – kongsi pertambangan emas Cina. Mereka bergabung menjadi satu yang terdiri dari Thai Kong, Sam Thioe Keo, Mang Kit Tiu, dan Lo Fong . Tujuan mereka adalah ingin melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Sambas, pertempuran terjadi dimana – mana , mulai dari Monterado, Lara Lumar, Singkawang, terus sampai ke Pemangkat, Seminis dan Sebawi. Akhirnya pasukan Sulthan Sambas menjadi kewalahan menghadapi serangan – serangan dari kongsi Cina tersebut.
Untuk menghadapinya Sulthan Abubakar Tadjudin II minta bantuan pada Belanda. Pada tahun 1851 M datanglah pasukan tentara Belanda ke Sambas dibawah pimpinan Overste Zong untuk mematahkan perlawanan kaum pemberontak di Pemangkat. Dalam pertempuran untuk merebut benteng pertahanan kaum pemberontak di Pemangkat Overste Zong gugur dan dimakamkan di Penibungan.
Pada masa pemerintahannya sekitar tahun 1850 M, terjadi lagi pemberontakan secara besar – besaran yang dilakukan oleh kongsi – kongsi pertambangan emas Cina. Mereka bergabung menjadi satu yang terdiri dari Thai Kong, Sam Thioe Keo, Mang Kit Tiu, dan Lo Fong . Tujuan mereka adalah ingin melepaskan diri dari kekuasaan Kerajaan Sambas, pertempuran terjadi dimana – mana , mulai dari Monterado, Lara Lumar, Singkawang, terus sampai ke Pemangkat, Seminis dan Sebawi. Akhirnya pasukan Sulthan Sambas menjadi kewalahan menghadapi serangan – serangan dari kongsi Cina tersebut.
Untuk menghadapinya Sulthan Abubakar Tadjudin II minta bantuan pada Belanda. Pada tahun 1851 M datanglah pasukan tentara Belanda ke Sambas dibawah pimpinan Overste Zong untuk mematahkan perlawanan kaum pemberontak di Pemangkat. Dalam pertempuran untuk merebut benteng pertahanan kaum pemberontak di Pemangkat Overste Zong gugur dan dimakamkan di Penibungan.
Pada Tahun 1854 M
api pemberontakan semakin meluas keseluruh Negeri, maka Belanda
mendatangkan lagi pasukan dari Batavia dibawah pimpinan Letnan Kolonel Andersen.
Akhirnya pemberontakan dapat dipadamkan dan sebagai imbalannya Sulthan
mengijinkan Belanda mengerjakan pertambangan emas yang ditinggalkan kaum
pemberontak.
Setelah pemberontakan kongsi Cina dipadamkan dan
negeri Sambas sudah berada dalam keadaan
aman dan tenteram,timbul pertikaian antara keluarga Sulthan yaitu kelompok Pedalaman yang diketuai oleh Baginda
sendiri dengan kelompok Seberang yang di ketuai oleh Pangeran Mangkunegara Toko'. Untuk menghindari
jangan sampai pertikaian tersebut berlarut - larut sehingga bisa memjejaskan
stabilitas keamanan kerajaan maka Baginda Sulthan Abubakar Tadjudin II
mengajukan permintaan untuk meletakkan jabatan kepada pemerintah Belanda. Pada
waktu itu putra Mahkota Pangeran Adipati Afifuddin masih kecil belum dapat
untuk memegang tampuk pemerintahan kerajaan Sambas. Maka pada tahun 1855 M
Sulthan Abubakar Tadjudin II mengangkat Pangeran Mangku Negara Toko' sebagai
wakil Sulthan menunggu Pangeran Adipati
Afifuddin Dewasa, dengan gelar Sulthan Umar Kamaluddin.
Sulthan Abubakar Tadjudin II dengan
permaisurinya Ratu Sabar dikaruniai 2 orang putra yaitu :
1.
Raden Afifuddin ( Putra Mahkota
)
2.
Raden Syarifuddin / Raden Abdul
Kahar digelar Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangkuningrat (SRIMARAM) .
Dengan Selirnya yang bernama Mas Siti dikaruniai seorang
putri bernama :
3.
Urai Siti Madinah Bersuamikan
Raden Muhammad Bashar Bin Sulthan Umar
Kamaluddin digelar Pangeran Paku Negara , kemudian digelar Pangeran Temenggung
Kesuma Negara.
Dengan Selirnya yang bernama Raden Ayu dikaruniai 10
orang putra – putri yaitu :
4.
Raden Abdul Muthalib digelar
Pangeran Muda Nata Kesuma
5.
Raden Abdul Manaf
beristrikan Raden Seri Gading Binti
Sulthan Umar Kamaluddin
6.
Raden Nilawati bersuamikan
Syarif Ibrahim Bin Syarif Abubakar Al Kadri.
7.
Raden Siti Ruminah.
8.
Raden Dernoh
9.
Raden Usman digelar Pangeran
Mangkurat digelar lagi menjadi Pangeran Paku Negara
- Raden Muhammad Ali beristrikan Urai Aisyah Binti Pangeran Kesuma Negara.
- Raden Muhammad Tadjudin beristrikan Raden Sulung Binti Sulthan Umar Kamaludin
- Raden Kuntan tidak berzuriat
- Raden Baiduri.
Adapun zuriat dari Raden Ishak yang bergelar
Sulthan Abubakar Tajuddin II adalah sebagai berikut :
2. Raden Syarifuddin Bin Sulthan Abubakar
Tadjudin II digelar Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangkuningrat, mempunyai 2 orang istri , yang tua bernama Urai Jaleha
Binti Pangeran Kesuma Indra Musa. Yang kedua bernama Inci' Ipa ( Bong Sie Fa )
Raden Syarifuddin Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II digelar Pangeran Bendahara
Seri Maharaja Ratu Mangkuningrat, mempunyai 2
orang istri , yang tua bernama Urai Jaleha Binti Pangeran Kesuma Indra Musa.
Yang kedua bernama Inci' Ipa (
Bong Sie Fa ) anak Kapiten Cina Bengkayang
dari hasil perkawinannya itu, Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu
Mangkuningrat
dikaruniai putra - putri sebagai berikut
1. Raden Muhammadan
digelar Pangeran Kesuma Dilaga kemudian digelar lagi sebagai Pangeran
Laksamana,beristri 2 orang yaitu yang tua bernama Raden Jumantan Binti Sulthan
Muhammad Tsafiuddin II dan yang kedua bernama Enci' Aminah Binti Umar
2. Raden
Muhammada digelar Raden Petinggi digelar lagi Raden Perdana Mentri
Dalam beristrikan Urai Keriting Bin
Raden Muhammad Ali Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II.
3. Raden
Muhammadun
4. Raden Muhammadsyah beristrikan Raden Intan Binti Raden Temenggung Abdul Gani
5. Raden Sahli beristrikan Urai Minah Binti Raden Haji Harun Penghulu Landrad
5. Raden Sahli beristrikan Urai Minah Binti Raden Haji Harun Penghulu Landrad
6. Raden
Barkah beristrikan Urai Zainab Binti Raden Jaksa Pondot
7. Raden
Habib digelar Raden Mangku
8. Raden
Maryam bersuamikan Raden Kadri Bin Raden Yunus
9. Raden
Busu bersuamikan Urai Muhammad Sirad Bin Raden Muhammad
10. Raden
Adimas bersuamikan Raden Abdul Gani ( Demang Gidot )
11. Raden Muda Ratna meninggal dunia pada
usia 2 tahun
12. Raden Muda Kencana bersuamikan Pangeran
Adipati Ahmad Bin Sulthan Muhammad Tsafiuddin II, meninggal dunia pada usia 22
tahun tidak berzuriat
13. Raden Madinah
bersuamikan Urai Godang Bin Raden Muhammad Tifan
14. Raden Halimah bersuamikan Urai Bujang
Bin Urai Mahmud
15. Raden Muhammad Sikan , sekolah ke
Banjarmasin meninggal dilaut Lingga
16. Raden Fatimah meninggal pada usia 40
hari
17. Raden Muhammad meninggal pada usia 40
hari
18. Raden Muhammad Rafa'I meninggal pada
usia 22 hari
19. Raden
Muhammad Hanafiah Jami' meninggal pada usia 2 tahun
3. Urai Siti Madinah Binti Sulthan Abubakar Tadjudin II bersuamikan Urai Muhammad Bashar Bin Sulthan Umar Kamaluddin digelar Pangeran Paku Negara kemudian digelar sebagai Pangeran Temenggung Kesuma Negara, mempunyai anak :
1. Urai Muhammad Saleh beristrikan Urai
Unangan
2. Urai Muhammad Tsafiuddin
4. Raden Abdul Muthalib Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II digelar Pangeran Muda Nata Kesuma mempunyai 4 orang istri yaitu, Urai Aminah Binti Sulthan Muda Ahmad, Urai Maryam Binti Pangeran Kesuma Negara, Enci' Zainah Binti Enci' Kamaluddin dan Enci' Sairah Binti Leman mempunyai putra - putri sebagai berikut
1. Raden Sulaiman digelar Pangeran Cakra Negara
Panji Anom
2. Raden Soepon
3. Raden Kapek
4. Raden Zohra bersuamikan Sulthan Muhammad
Ali Tsafiuddin II digelar Ratu Zohra
5. Raden
Sompo digelar Raden Mangku Negara
6.
Pangeran Temenggung Kaccik
7. Raden
Tokong digelar Raden Patma Negara beristrikan Raden Nono
8. Raden
Abdul Hakim
9. Raden
Bintang
5. Raden Abdul Manaf Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II beristrikan Urai Seri Gading Binti Sulthan Umar Kamaluddin , mempunyai anak :
1. Raden Seroja
2. Raden Ning
6. Raden Nilawati Binti Sulthan Abubakar Tadjudin II bersuamikan Syarif Ibrahim Bin Syarif Abubakar Al Kadri mempunyai anak :
1. Wan Halimah
2. Wan Zainah bersuamikan Pangeran Cakra
Negara Panji Anom
3. Wan Numah
4. Wan Khadijah / Syarifah Khadijah
5. Wan Fatimah /
Syarifah Fatimah
9. Raden Usman Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II digelar Pangeran Mangkurat digelar lagi sebagai Pangeran Paku Negara beristri 2 yaitu Urai Dona Binti Pangeran Kesuma Negara dan orang Cirebon, mempunyai anak :
9. Raden Usman Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II digelar Pangeran Mangkurat digelar lagi sebagai Pangeran Paku Negara beristri 2 yaitu Urai Dona Binti Pangeran Kesuma Negara dan orang Cirebon, mempunyai anak :
1. Raden
Tamjid
2. Raden
Kandi
3. Raden
Mimi
10. Raden Muhammad Ali Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II beristrikan Urai Aisyah Binti Pangeran Kesuma Negara mempunyai anak :
1. Raden Pauran beristrikan Raden Kandi
Binti Pangeran Paku Negara Usman
2. Raden Abbas beristrikan Syarifah
Khadijah Binti Syarif Ibrahim AlKadri
3. Raden Keriting bersuamikan Raden
Muhammada Bin Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat digelar Raden Perdana
Mentri Dalam
4. Raden Akbar beristrikan
Syarifah Fatimah Binti Syarif Ibrahim Al Kadri
5. Raden Fatimah
2.1. Pangeran Laksamana
Muhammadan Bin Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat beristri
Raden Jumantan Binti Sulthan Muhammad Tsafiuddin II, meninggal dunia tidak meninggalkan zuriat. Kemudian beristrikan
Enci' Aminah Binti Umar dikaruniai anak :
1. Urai Muhammad Arif , meninggal tidak berzuriat
2. Urai Dara Khadijah bersuamikan Raden
Tadjudin Bin Raden Bujang Tauran
3. Raden Muhammad Syarifuddin
beristrikan Urai Zaida tidak berzuriat
4. Urai Arfiah bersuamikan Urai Abdul
Rasyid mempunyai anak :
1. Urai
Adnan
5. Urai
Aisyah
6. Urai Kalsum bersuamikan Urai
Syamsuri mempunyai anak :
1. Urai Kasmirruddin
2. Urai Muhammad Dani
3. Urai Munarsih
4. Urai
Siswadi
5. Urai
Budi
6. Urai
Aminah
2.2. Raden Perdana Mentri Dalam Muhammada Bin Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat beristrikan Raden Keriting Binti Raden Muhammad Ali mempunyai anak:
1.
Raden Syarifuddin ( Raden Sedang )
2.
Urai Tanjung Anum
3.
Urai Yohana
4.
Urai Hasan
2.3. Raden Muhammadun Bin Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat mempunyai anak :
1.
Urai Sarah meninggal ,tidak berzuriat
2. Urai Fatimah bersuamikan
Pangeran Laksamana Hasnan Panji Kesuma Binti Pangeran Adipati Ahmad
3. Urai Jaleha bersuamikan Urai Harun Bin
Raden Muhammadsyah
4. Urai Bujang beristrikan Hindun
2.4. Raden Muhammadsyah Bin Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat beristrikan Raden Intan Binti Raden Temenggung Abdul Gani mempunyai anak :
1. Urai Muhammad Husin
2. Urai Dara
3. Urai Daris
4. Urai Pirak bersuamikan Urai
Ibrahim Bin Urai Abdurrachman
5. Urai Yusuf beristrikan Urai
Hairiah Binti Urai Abdurrachman
6. Urai Harun beristrikan Urai
Jaleha Binti Raden Muhammadun
2.5. Raden Sahli Binti Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat beristrikan Urai Minah Binti Raden Haji Harun Penghulu Landrat mempunyai seorang anak :
1. Urai Muhammad Khan mempunyai
seorang anak :
1.Urai Arpan
2.6. Raden Barkah Bin Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat beristrikan Urai Zainab Binti Raden Jaksa Pondot mempunyai
anak :
1. Urai Abdullah beristrikan Urai Madinah mempunyai anak :
1. Urai Fatimah Zohra
2. Urai Ahmad Syarif
3. Urai Nu'ah
4. Urai Maswah
5. Urai Idhammuddin
2.7. Raden Habib Bin Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat digelar Raden Mangku mempunyai anak :
1. Urai Fatimah
2.
Urai Hamdiah
3.
Urai Nurdin
4.
Urai Sara
2.8. Raden Maryam Binti Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat bersuamikan Raden Kadri Bin Raden Yunus mempunyai anak :
1.
Urai Buntat
2.
Urai Hawa
2.9. Raden Busu Binti Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat bersuamikan Urai Muhammad Sirad Bin Raden Muhammad mempunyai anak :
1.
Urai Moejib meninggal tidak berzuriat
2.
Urai Dahlan
3.
Urai Aisyah
4.
Urai Abdul Kadir
5.
Urai Muhammad Syahrial
2.10. Raden Adimas Binti Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat bersuamikan Raden Abdul Gani / Demang Gidot mempunyai anak :
1.
Urai Muhammad Saleh
2.
Urai Muhammadsyah
3.
Urai Willah
4. Urai Abubakar
5. Urai Suasa
2.13. Raden Madinah Binti Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat bersuamikan Urai Godang Bin Raden Muhammad Tilan mempunyai seorang anak :
1.
Urai Muhammad Amin mempunyai anak :
1. Urai Japilus
2. Urai Rusmini
3. Urai Mubsir
4. Urai Hendri
4.1. Raden Sulaiman Bin Pangeran Muda Nata Kesuma Abdul Muthalib digelar Pangeran Cakra Negara Panji Anom beristrikan Wan Zainah dan Raden Zakiah mempunyai anak :
1.
Raden Dara
2.
Raden Tachmid
3.
Raden Rohana
4. Raden Muhsin digelar Pangeran
Temenggung Jaya Kesuma
5.
Raden Abubakar
6.
Raden Purnama
7.
Raden Suaibah
8. Raden Mahmud
9.
Raden Aisyah
10. Raden Thaibah
11. Raden Makmun
12.
Raden Adnan
13.
Raden Zaidah
14.
Raden Dorawati
15.
Raden Mas'ud
4.5. Raden Sompo Bin Pangeran Muda Nata Kesuma
Abdul Muthalib digelar Raden Mangku Negara mempunyai anak :
1. Urai Goleng digelar Raden Bima Mangku
Ningrat
2.
Raden Pawat
4.7. Raden Tokong Bin Pangeran Muda Nata Kesuma Abdul Muthalib digelar Raden Patma Negara beristrikan Raden Nono mempunyai anak
1.
Urai Ali Nafiah
2.
Urai Ibrahim
3.
Urai Maidinah
4.
Urai Bujang
5.
Urai Halidjah
6.
Urai Sambuk
7.
Urai Fatimah Zam - Zam
4.8. Raden Abdul Hakim Bin Pangeran Muda Nata Kesuma Abdul Muthalib mempunyai anak :
1.
Raden Ratna
9.1. Raden Tamjid Bin Pangeran Paku Negara Usman mempunyai anak :
1. Urai Muhammad
2. Urai Ratna
10.1. Raden Pauran Bin Raden Muhammad Ali beristrikan Raden Kandi Binti Pangeran Paku
Negara
Usman mempunyai anak :
1.
Raden Tanjung
2.
Raden Jaya Negara Muhammad Aspar
3.
Urai Tipan
10.2. Raden Abbas Bin Raden Muhammad Ali beristrikan Syarifah Khadijah Binti Syarif Ibrahim Alkadri mempunyai anak :
1.
Urai Zohra
2.
Urai Umar ( Demang Umar )
3.
Urai Abubakar
10.4. Raden Akbar Bin Raden Muhammad Ali beristrikan Syarifah Fatimah Binti Syarif Ibrahim Alkadri mempunyai anak
1. Urai Maimunah
2. Urai Muhammadsyah
3.
Urai Siti Sarah
4.
Urai Nur Kumala
5. Urai Maryam
6.
Urai Aliuddin
7.
Urai Zulkarnain
8.
Urai Thal'at
9.
Urai Ismail
10.
Urai Siti Zohrah
11. Urai Mansur
2.2.1. Raden Syarifuddin Bin Raden Perdana Menteri Dalam Muhammada beristrikan Raden Purnama Binti Pangeran Cakra Negara Panji Anom mempunyai anak :
1. Urai Muhammad Najib
2. Urai Muhammad Salim
3. Urai Muhammad Yamin
4. Urai Muhammad Aspar
5. Urai Mariam
6. Urai Juharti
7. Urai Aladin
2.2.3. Urai Yohana Binti Raden Perdana Mentri Dalam Muhammada bersuamikan Urai Tipan mempunyai anak :
1. Urai Artachnan
2. Urai Abubakar
3. Urai Fatimah
4. Urai Murad
5. Urai Berlian
6. Urai Tabrani
7. Urai Munziri
2.2.4. Urai Hasan Bin Raden Perdana Mentri Dalam Muhammada mempunyai anak :
1.
Urai Badarudin
2.
Urai Bujang Ufu
3.
Urai Kumala Adjaib
4.
Urai Barkat
5.
Urai Fatimah
1.3.2. Urai Fatimah Binti Raden Muhammadun bersuamikan Pangeran Laksamana Hasnan Panji Kesuma Bin Pangeran Adipati Ahmad mempunyai anak :
1. Urai Latifah bersuamikan Pangeran Ratu
Muhammad Taufiq Bin Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin
2. Urai Ahmad Hidayat beristrikan Mariam
Binti Jabal
2.3.3. Urai Jaleha Binti Raden Muhammadun bersuamikan Urai Harun Bin Raden Muhammadsyah mempunyai anak :
1.
Urai Wildan
2. Urai Syahril
3.
Urai Basrah meninggal tidak berzuriat
2.3.4. Urai Bujang Bin Raden Muhammadun beristrikan Hindun mempunyai anak :
1. Urai Jumantan
2. Urai Udin
3. Urai Herlan
4. Urai Latifah
5. Urai Aisyah
6. Urai Arwan
2.4.1. Urai Muhammad Husin Bin Raden Muhammadsyah mempunyai anak :
1.
Urai Tattut
2. Urai Halimah
3. Urai Salmah tidak berzuriat
4. Urai Ahmad
2.4.3. Urai Idris / Daris Bin Raden Muhammadsyah mempunyai anak :
1.
Urai Topah Tidak berzuriat
2.
Urai Baruddin Idris
3. Urai Zaini
3. Urai Zaini
2.4.5. Urai Yusuf Bin Raden Muhammadsyah beristrikan Urai Hairiah Binti Urai Abdurrachman mempunyai anak:
1. Urai Madjik mempunyai anak :
1. Urai Muhammad Afifin
2. Urai Nafida
3. Urai Sri Muharini
4. Urai Isransyah
5. Urai Israwati
6. Urai Zulkarnain
7. Urai Zulfiansyah
2.4.6. Urai Harun Bin Raden Muhammadsyah beristrikan Urai Jaleha Binti Raden Muhammadun mempunyai anak :
2.4.6. Urai Harun Bin Raden Muhammadsyah beristrikan Urai Jaleha Binti Raden Muhammadun mempunyai anak :
1. Urai Wildan
2. Urai Syahril
3. Urai Basrah meninggal tidak
berzuriat
2.7.3. Urai Nurdin Bin Raden Habib mempunyai anak :
1. Urai Imanuddin
2. Urai Kurnia
3. Urai Hidayah Tidak berzuriat
4. Urai Imamuddin
2.7.3.1. Urai Imanuddin Bin Urai Nurdin beristrikan Mairina Binti Majri mempunyai anak :
1. Urai Kahfi
2. Urai Siti Masita
2.9.1. Urai Dahlan anak Raden Busu bersuamikan Urai Minha mempunyai anak :
1. Urai Sabariah
2. Urai Erma
3. Urai Yanto
2.9.2. Urai Aisyah ( Sesah ) anak Raden Busu bersuamikan Walidi mempunyai anak :
1. Siswanto
2. Suswandi
3. Edy
4. Toto
5. Wahyudi
6. Cicih
2.9.3. Urai Abdul Kadir anak Raden Busu mempunyai anak :
1. Urai Hasanuddin
2. Urai Sulastri
2. Urai Sulastri
3. Urai Fitriyansyah
4. Urai Karmila
4. Urai Karmila
5. Urai Jan
6. Urai Dewi / Wati
2.9.4. Urai Muhammad Syahrial anak
Raden Busu beristrikan Urai Suasa anak Raden Adimas mempunyai anak :
1. Urai Fahriansyah
2. Urai Hidayat
2. Urai Hidayat
3. Urai Syahrudin
4.
Urai Mariani
2.10.1. Urai Saleh anak Raden Adimas mempunyai anak :
1. Urai Panan meninggal tidak berzuriat
2. Urai Agustian
3. Urai Ratna Sari
4. Urai Elita
5. Urai Ernita
2.10.2. Urai Muhammadsyah anak Raden Adimas mempunyai anak :
1. Urai Firman
2. Urai sri
3. Urai Yuni
4. Urai Indra Kesuma
5. Urai Hendri
6. Urai Ferry
2.10.3. Urai Abubakar anak Raden Adimas mempunyai anak :
1. Urai Einarti
2. Urai Lindawati
3. Urai Edi
4. Urai Yanti
5. Urai Lili
6. Urai Isnawati
7. Urai Dadang
8. Urai Bambang
9. Dati
10. Urai Wiwik
11. Urai Devi
12. Urai Desi
2.13.1.1. Urai Japilus Bin Urai Muhammad Amin mempunyai anak :
1. Urai Umar Dani ( Oma )
2. Urai Nurmala
3. Urai Mustakim
4. Urai Takwim
5. Urai Zamzami
6. Urai Sahadat
7. Urai Al Imran
8. Urai Nurhida
9. Nurhasanah
10. Abu Rahman
9. Nurhasanah
10. Abu Rahman
2.13.3. Urai Hendri Bin Urai Muhammad Amin
mempunyai anak :
1. Urai Rasyidin
2. Urai Mursalin
3. Urai Sofawati
4. Urai Rima
5. Urai Iman
6. Urai
7. Urai
8. Urai
4.1.2. Raden Tachmid Bin Pangeran Cakra Negara Panji Anom beristri 2
orang : Istri Pertama Daeng Hasinah
mempunyai anak :
1.
Urai Helmi
2.
Urai Zakina
3. Urai Mashur
4.
Urai Zainah
5.
Urai Zaitunah
Istri kedua Mas Halidjah mempunyai anak :
6.
Urai Kamaluddin
7.
Urai Labana
8.
Urai Bulyan
4.1.3. Raden Rohana Binti Pangeran Cakra Negara Panji Anom bersuamikan Raden Tauran Nalaprana mempunyai anak :
1.
Urai Bujang
2.
Urai Gufran
3.
Urai Idham
4.
Urai Duri
5.
Urai Lismah
6.
Urai Asnan
7.
Urai Aliuddin
8.
Urai Dara
4.1.4. Raden Muhsin Bin Pangeran Cakra Negara Panji Anom digelar Pangeran Temenggung Jaya Kesuma beristri 2 orang
Istri
Pertama Tiamah mempunyai seorang anak
1. Urai Hasanah
Istri Kedua Raden Fatimah Binti Sulthan
Muhammad Ali Tsafiuddin II mempunyai anak:
2.
Urai Aminah
3.
Urai Aminuddin
4.
Urai Fuad
5.
Urai Farida
6.
Urai Abdiah
7.
Urai Farid
8.
Urai Abduh
9.
Urai Asyiah
4.1.5. Raden Abubakar Bin Pangeran Cakra Negara Panji Anom digelar Pangeran Amar Diraja beristrikan Raden Ningrum Cianjur mempunyai anak :
1.
Urai Muhammad
2.
Urai Hanan
3.
Urai Latifah
4.
Urai Muslihat
5.
Urai Islah
6.
Urai Syamsiar
7. Urai Syarifah
8.
Urai Suhairiah
4.1.7. Raden Suaibah Binti Pangeran Cakra Negara Panji Anom bersuamikan Urai Muhammadsyah Bin Raden Akbar mempunyai anak :
1.
Urai Julia
2.
Urai Mustafa
3.
Urai Sufaidin
4.
Urai Tuti
5. Urai Nasrun
4.1.8. Raden Mahmud Bin Pangeran Cakra Negara Panji Anom beristri 3 orang Istri pertama Urai Zohra Binti Raden Abbas mendapat seorang anak :
1.
Urai Satot
Istri Kedua Urai Fatimah mendapat anak :
2. Urai Bahtiar
2. Urai Bahtiar
3.
Urai Mulyani
4.
Urai Syahrial
Istri ketiga Urai Katon mempunyai anak :
5.
Urai Rukiat
4.1.9. Raden Aisyah Binti Pangeran Cakra Negara Panji Anom bersuamikan Raden Abdul Hamid mempunyai anak :
1.
Urai Morna
2.
Urai Arsyad
4.1.10. Raden Thaibah Binti Pangeran Cakra Negara Panji Anom bersuamikan Raden Fawad mempunyai anak :
1. Urai Nora
2. Urai Tina
3.
Urai Dina
4. Urai Janur
5. Urai Fatimah
4.1.11. Raden Makmun Bin Pangeran Cakra Negara
Panji Anom beristrikan Raden Kumala Desa Binti Sulthan
Muhammad Ali Tsafiuddin II mempunyai anak :
1. Urai Hildrum
2. Urai Sulaiman
3. Urai Halidjah
4.Urai Sufia
5. Urai Suhida
6. Urai Sa'udin
7. Urai Wasifah
4.1.12. Raden Adnan Bin Pangeran Cakra Negara Panji Anom beristrikan Raden Aisyah Binti Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin II mempunyai anak :
1. Urai Julina
2. Urai Amirudin
3. Urai Nabilah
4. Urai Abdullah
5. Urai Nuraini
6. Urai Imran
4.1.13. Raden Zaidah Binti Pangeran Cakra Negara Panji Anom bersuamikan Sulaiman mempunyai anak
1. Itje
2. Tati
3. Wawan
4. Lena
5. Deden
6. Adjid
7. Dedy
4.1.14. Raden Dorawati Binti Pangeran Cakra Negara Panji Anom bersuamikan Abdul Rachman mempunyai anak :
1. Yusuf
2. Iwan
3. Dede
4. Fahmi
4.1.15. Raden Mas' ud Bin Pangeran Cakra Negara Panji Anom beristri 2, Istri Pertama Emma Nonya mempunyai anak :
1. Urai Elly
2. Urai Eddy
3. Urai Yul
4. Urai Wawan
5. Urai Ida
Istri Kedua Komala Sari mempunyai anak :
1. Urai Rianawati
2. Urai Nani
3. Urai Ita
4.5.1. Urai Goleng Bin Raden Mangku Negara digelar Raden Bima Mangku Ningrat beristrikan Urai Zubaidah mempunyai anak :
1. Urai Mochtar
Bima
2. Urai Maryam
4.5.1.1. Urai Mochtar Bima Bin Raden Bima Mangku Ningrat beristrikan Urai Haniah mempunyai anak :
1. Urai Nurwati
2. Urai Satriadi
3. Urai Ezaedi
4. Urai Sazali
5. Urai Marjani
6. Urai Agus Iriandi
7. Urai Siti Isnaini
8. Urai Zulkibli
9. Urai Murniardi
10. Urai Indra Yani
11. Urai Ida Andriani
12. Urai Sri Susanti
4.7.1. Urai Ibrahim Bin Raden Patma Negara mempunyai 5 orang istri Istri pertama Munah Kartiasa mempunyai anak :
1.
Urai Dara
Istri Kedua Minah Pemangkat mempunyai anak
2.
Urai Djaha
Istri Ketiga Maimunah Manggis Sambas
mempunyai anak :
3.
Urai Sura
4.
Urai Muhammad
5.
Urai Rasimah
Istri keempat Siham mempunyai anak:
6.
Urai Malik
7.
Urai Talib
8.
Urai Ayu
Istri Kelima Munah mempunyai anak:
9. Urai Putih
9. Urai Putih
10.
Urai Tuti
11.
Urai Nuraini
12.
Urai Bakar
13.
Urai Si'is
14.
Urai Usman
4.7.5. Urai Halijah Binti Raden Patma Negara mempunyai 2 orang suami Suami pertama Urai Dahlan Suka mempunyai anak :
1. Urai Fredy
2. Urai Rusni
3. Urai Ida
4. Urai Mar
Suami kedua Urai Husin mempunyai anak :
5. Urai Asmara
6. Suwandi
4.7.7. Urai Fatimah Zam - Zam Binti Raden
Patma Negara bersuamikan
Wan Ismail
mempunyai anak :
1. Wan Effendi
2. Wan Rosni
3. Wan Rosmaini
4. Wan Nuraini
5. Wan Aminah
6. Wan Mamwa
7. Wan Sarwan
8. Wan Ali
9. Wan Sidu
10. Wan Jamilah
10.2.1. Urai Zohra Binti Raden Abbas bersuamikan Raden Mahmud Bin Pangeran Cakra Negara Panji Anom mempunyai seorang anak :
10.2.1. Urai Zohra Binti Raden Abbas bersuamikan Raden Mahmud Bin Pangeran Cakra Negara Panji Anom mempunyai seorang anak :
1. Urai Satot
10.2.2. Urai Umar Bin Raden Abbas diangkat menjadi Demang beristrikan Urai Fatimah mempunyai anak :
1. Urai Zalilah
2. Urai Muhammad
Amin
3. Urai Hapif
4. Urai Muhammad
Tahir
5. Urai Muhammad
Ali
6. Urai Fauziah
7. Urai Muhammad
Karim
8. Urai Asia
9. Urai Achmad
Zailani
10. Urai Asnol Kabri
11. Urai Mansyur
12. Urai Abdul Manaf
10.2.3. Urai Abubakar Bin Raden Abbas mempunyai anak :
1. Urai Aisyah
2. Urai Asiah
10.4.1. Urai Maimunah / Indun Binti Raden Akbar mempunyai anak:
1. Urai
Djohan beristri 2 orang
Istri pertama Orang Sangau Kapuas
mempunyai anak :
1. Urai Sofia
2. Urai Zainab
3. Urai Zainun
4. Urai Nasiruddin
5. Urai Halidjah
6. Urai Zaleha
Istri kedua Urai Halimah Binti Urai Abdullah
mempunyai anak :
7. Urai Abdul Latif
8. Urai Abdul Gani
9. Urai Abdul Malik
10.
Urai Djoharani
11.
Urai Idawati
10.4.2. Urai Muhammadsyah Bin Raden Akbar beristrikan Raden Suaibah Binti Pangeran Cakra Negara Panji Anom mempunyai anak
1. Urai Julia
2. Urai Mustafa
3. Urai Sufaidin
4. Urai Tuti
5. Urai Nasrun
10.4.3. Urai Siti Sarah / Satok Binti Raden Akbar bersuamikan Urai Umar mempunyai anak :
1. Urai Supi
2. Urai Wati
10.4.4. Urai Nur Kumala Binti Raden Akbar bersuamikan Urai Abdullah mempunyai anak :
1. Urai Halimah
2. Urai Sulaiman
3. Urai Minha
4. Urai Asnah
5. Urai Asni
6. Urai Farida
7. Urai Kamaluddin
10.4.5. Urai Maryam Binti Raden Akbar bersuamikan Urai Kacik mempunyai anak :
1. Urai Nurjanah
10.4.6. Urai Aliuddin Bin Raden Akbar beristrikan Hj. Zahrah Pontianak mempunyai anak :
1. Urai Asyiah
2. Urai Mu' is
3. Urai Ma ' as
4. Urai Oce
10.4.10. Urai Siti Zohrah / Lupnan bersuamikan Raden Abubakar Ariadiningrat digelar Pangeran Kesuma Indra mempunyai anak :
1. Urai Pandu
2. Urai Isniati
3. Urai Sya' baniah
4. Urai Muhammad Anis
5. Urai Safari
6. Urai Muhammad Yahya
10.4.11. Urai Mansur Bin Raden Akbar mempunyai anak :
1. Urai Yuyun
2. Urai Warti
2.1.2. Urai Muhammad Salim Bin Raden Syarifudin beristrikan Mety mempunyai anak :
1. Urai Tince
2. Urai Tuti
3. Urai Herman
4. Urai Dedy
5. Urai Ita
6. Urai Arman
7. Urai Rahman
8. Urai Boike
9. Urai Joise
10. Urai Ida
2.1.3. Urai Muhammad Yamin Bin Raden Syarifudin beristrikan Warti mempunyai anak :
1. Urai Sri Yuningsih
2. Urai Yuliati
3. Urai Yulita
4. Urai Muhammad Arif
5. Urai Muhammad
2.1.4. Urai Muhammad Aliaspar Bin Raden Syarifudin beristrikan Didy Madiun mempunyai anak:
1.
Urai M. Janis
2.
Urai M. Jordan
3.
Urai M. Yusuf
4.
Urai Yasmin
5.
Urai M. Yorizal
2.1.6. Urai Juharti Bin Raden Syarifudin bersuamikan Urai Fuad M.P.A mempunyai anak :
1. Urai Rafidah
2. Urai Faridaniah
3. Urai Abd. Muthalib
4. Urai Subhi
2.1.7. Urai Aladin Bin Raden Syarifudin beristrikan Urai Syarifah Bin Raden Abubakar Panji Anom mempunyai anak :
1. Urai Hasanudin
2. Urai Khadijah
3. Urai Safari
4. Urai Chalida
5. Urai Chafiah
6. Urai Sofiana
7. Urai Syafrudi
8. Urai Dedi
2.2.3.1. Urai Artachnan Bin Urai Tifan beristri 2 orang Istri Pertama Urai Marina / Upi Binti Raden Munziri mempunyai anak :
1. Urai Dambang
Istri Kedua Sigong mempunyai anak :
1. Urai Siah
2. Urai Titin
3. Urai Ali Imran
4. Urai Malik
5. Urai Muslim
6. Urai Purnama
7. Urai Suraya
8. Urai Ahmad
2.2.3.2. Urai Abubakar Bin Urai Tifan beristrikan Saenah mempunyai anak :
1. Urai Yusmaniar
2. Urai Rosdiana
3. Urai Subekti
4. Urai Sikis
5. Urai Si' as
6. Urai Yanto
7. Urai Agus
8. Urai Udin
9. Urai I ' id
10. Urai A' am
11. Urai Nopi
2.2.3.5. Urai Berlian Binti Urai Tifan bersuamikan Saryani mempunyai anak :
1. Subarnas
2. Yaty
3. Ery
4. Yuyun
5. Euis
6. Didin
7. Herlina
2.2.3.6. Urai Tabrani Bin Urai Tifan beristri 2 orang
Istri pertama Silam mempunyai anak :
1. Urai Ratna
Istri Kedua Ayu Padilah mempunyai anak :
2. Urai Santo
3. Urai Sopan Sopian
2.2.3.7. Urai Munziri Bin Urai Tifan beristrikan
Ana mempunyai anak :
1. Urai Mulyani
2. Urai Yunus
3. Urai Djohan
4. Urai Hanifah
5. Urai Maryam
6. Urai Anong
2.2.4.1. Urai Badarudin Bin Urai Hasan beristrikan Norsimah mempunyai anak :
1. Urai Kamaludin
2. Urai Sudarmi
3. Urai Syamsudin
4. Urai Solihin
5. Urai Ahmad Yani
2.2.4.2. Urai Bujang Syarif Al – Ufu Bin Urai Hasan beristrikan 2 . Dengan Istri pertama bernama Urai Aisyah mempunyai anak:
1.
Urai
Hermansyah
2.
Urai
Agussalim
3.
Urai Muhammad
4.
Urai
Kencanawati
5.
Urai
Ismail
6.
Urai
Agustina
7.
Urai
M. Ali Nafiah
Dengan Istri kedua bernama Dare Abek mempunyai anak :
1.
Urai
Waliyah
2.
Urai
Syukur
3.
Urai
Manto
4.
Urai
Santi
5.
Urai
Dana
2.2.4.1.1. Urai Kamaludin Bin Urai Badarudin beristrikan Rajipah mempunyai anak :
1. Urai Alamsyah
2. Urai Erna
3. Urai Erlina
4. Urai M. Nurdin
5. Urai Lisna Novia
2.2.4.1.2. Urai Sudarmi Bin Urai Badarudin bersuamikan Sahde mempunyai anak :
1. Dahlia
2. Mila
3. Norhaya
4. Dora
5. Omeng
2. Mila
3. Norhaya
4. Dora
5. Omeng
2.2.4.1.3. Urai Syamsudin Bin Urai Badarudin beristrikan Suhartini mempunyai anak :
1. Urai Muslimin
2. Urai Ahan
2.2.4.1.4. Urai Solihin Bin Urai Badarudin beristrikan Mahlia mempunyai anak :
1. Urai Sukma
2. Urai Dewi
3. Urai Nadila
2. 2.4.1.5. Urai Ahmad Yani Bin Urai Badarudin beristrikan Jeha mempunyai anak :
1. Urai Mujaifah
2. Urai Kesmi
3. Urai Huhul
4. Urai Hihil
2. 2.4.2.1. Urai Hermansyah Bin Urai Bujang Syarif Al – Ufu beristrikan Mahibbah mempunyai anak :
1. Urai Sri Kencana Sari
2. Urai Kanzul Alam Akbar
3. Urai M. Ali Syaifuddinsyah
4. Urai Umar Aqamaddinsyah
2.4.3.2. Urai Baruddin Idris Bin Urai Daris beristrikan Urai Isnaniah Binti Urai Ibrahim mempunyai anak :
1. Urai
Daniel Saputra
2. Urai
Wirya Saputra
3. Urai
Ineke Sukmawati
4. Urai
Guntur Saputra
2.4.3.3. Urai Zaini Bin Urai Daris mempunyai anak :
1. Urai Suhendra
2.4.6.1. Urai Wildan Binti Urai Harun bersuamikan Urai Hadran mempunyai anak :
1. Urai Nurzia
2. Urai Nurbaiti
3. Urai Ida
4.
Urai Zohara Wati
5. Urai Asih
6. Urai Pipit
7. Urai Sumantri
2.4.6.2. Urai Syahril Bin Urai Harun mempunyai
anak :
1. Urai Yusran
2. Urai Andi
3. Urai Faisal
4. Urai Anto
4.1.2.1. Urai Helmi Bin Raden Tachmid beristrrikan Urai Sator mempunyai anak :
1. Urai Hamdi
2. Urai Hamdan
3. Urai Wasfiah
4. Urai
Usman
5. Urai
Anwar
6. Urai
Jusniar
7. Urai
Mustaan
4.1.2.2. Urai Zakina Binti Raden Tachmid bersuamikan Urai sidik mempunyai anak :
1. Urai Dara
2. Urai Harun
3. Urai Muhammad Nur
4. Urai Kamilah
5. Urai Lamah
6. Urai Yusuf
7. Urai Musa
8. Urai Syarifudin
9. Urai Aliuddin
4.1.2.3. Urai Mashur Bin Raden Tachmid beristrikan Urai Dodot mempunyai anak :
1. Urai Badri
2. Urai Hatijah
3. Urai Kalsum
4. Urai Parali
5. Urai Suparto
6. Urai Suparman
7. Urai Halimah
8. Urai Waliyah
9. Urai Heri
4.1.2.4. Urai Zainah Binti Raden Tachmid bersuamikan Urai Muhammad Rawan mempunyai anak:
1. Urai Tambang
4.1.2.5. Urai Zaitunah Binti Raden Tachmid bersuamikan Urai Ya' cub mempunyai anak :
1. Urai Mahmudah
2. Urai Hayati
3. Urai Imran
4. Urai Nisbah
5. Urai Zohrah
4.1.2.8. Urai Bulyan Bin Raden Tachmid mempunyai anak :
1. Urai Edy Priatna
2. Urai Ida Rianti
3. Urai Sumadi
4. Urai Azwarihan
5. Urai Yati Martini
4.1.4.2. Urai Aminah Binti Pangeran Temenggung Jaya Kesuma Muchsin bersuamikan Urai Bujang Syahran mempunyai anak :
1. Urai Muchlis
2. Urai Amran
3. Urai Fahrudin
4. Urai Sabariah
5. Urai Aliudin
6. Urai Mutiah
7. Urai Zulkifli
8. Urai Achyar
9. Urai Ichsan
4.1.4.3. Urai Aminuddin Bin Temenggung Pangeran Jaya Kesuma Muchsin beristrikan Urai Diana mempunyai anak :
1. Urai Mariam
2. Urai Nizamudin
3. Urai Sun' ah
4. Urai Habba'an
5. Urai Elyah
6. Urai Hafid
7. Urai Achyar
8. Urai Ichwan
9. Urai zubaidah
10. Urai Awanah \
4.1.4.4. Urai Fuad Bin Pangeran Temenggung Jaya Kesuma Muchsin beristrikan Urai Djuharti mempunyai anak :
1. Urai Rafidah
2. Urai Faridaniah
3. Urai Abdul Muthalib
4. Urai Subhi
4.1.4.5. Urai Farida Binti Pangeran Temenggung Jaya Kesuma Muchsin bersuamikan Urai Syahrin mempunyai anak :
1. Urai
Ruminah
2. Urai Isnanisih
3. Urai Zakiah
4. Urai Ferdinan
5. Urai Firman
4.1.4.6. Urai Abdiah Binti Pangeran Temenggung Jaya Kesuma Muchsin Bersuamikan Urai Mustafa mempunyai anak :
1. Urai Nurhayati
2. Urai Ashari
3. Urai Ema Marina
4. Urai Fatiah / Bety
5. Urai Wakidi / Lodi
4.1.4.7. Urai Farid Bin Pangeran Temenggung Jaya Kesuma Muchsin beristrikan Halidjah mempunyai anak :
1. Urai Muhammad Nasir
2. Urai Hamzah
3. Urai Ibrahim
4.1.4.8. Urai Abduh Bin Pangeran Temenggung Jaya Kesuma Muchsin beristrikan Suhida mempunyai anak :
1. Urai Harun
2. Urai Saukat
3. Urai Rachmad
4. Urai Syahrul
5. Urai Afifuddin
4.1.4.9. Urai Asyiah Binti Pangeran
Temenggung Jaya Kesuma Muchsin bersuamikan Urai Abdurrachman mempunyai anak :
1. Urai Zidki
2. Urai Hasbi
3. Urai Raihani
4. Urai Tabari
5. Urai Imran
D.
Raden
Toko’ bergelar Sulthan Umar Kamaluddin
Raden Toko'
adalah putra Sulthan Umar Aqamaddin III ( Murhum Tengah ). Baginda diangkat
menjadi Sulthan Sambas menggantikan Sulthan Abubakar Tadjudin II yang turun
tahta dan berangkat ke pulau Jawa. Sementara putra mahkota Pangeran Adipati
Afifuddin masih belum dewasa , untuk menunggu Pangeran Adipati Afifuddin dewasa
dan selesai sekolah maka diangkatlah Pangeran Mangku Negara Toko' menjadi Wakil Sulthan pada
tanggal 10 Mei 1853 dengan gelar Sulthan
Umar Kamaluddin. Sulthan Umar Kamaluddin merupakan Sulthan Sambas
yang ke - 12 memerintah Negeri Sambas sampai tahun 1866.
M . Baginda mempunyai banyak
istri diantaranya :
1. Urai Kencana Binti Sulthan Muhammad Ali
Tsafiuddin I
2. Urai Tikus Binti Urai Mamat Bin Pangeran
Laksamana Kubu
3. Enci'
Umi
4.
Hajah Zakiah
Dari hasil pernikahannya Baginda
dikaruniai anak sebagai berikut :
1. Urai Aminah digelar Pangeran Rafi'ah
bersuamikan Syayid Ali.
2. Urai
Midah digelar Raden Fatimah.
3. Urai Khalijah bersuamikan Sulthan Muhammad
Tsafiuddin II digelar Ratu Anum KesumaNingrat.
4. Raden Muhammad Tarahan digelar Pangeran Bendahara
Seri Maharaja.
5. Urai Muhammad Bashar
beristrikan Urai Madinah Binti Sulthan Abubakar Tadjudin II digelar Pangeran Paku Negara digelar lagi sebagai Pangeran Temenggung Kesuma Negara.
6. Urai
Kimbak digelar Raden Sri.
7. Urai Kandar digelar Raden Parbu
beristrikan Raden Siti Ruminah Binti Sulthan Abubakar
Tadjudin II.
8. Urai
Seri Gading digelar Raden Puspa Kencana.
9. Urai
Putri digelar Raden.
10. Urai Jumuh digelar Raden Pardu Jasmirah Haji.
11. Urai Gani digelar Raden
Kusuma kemudian digelar Raden Temenggung.
12. Urai Saini digelar Raden.
13. Urai Saimu digelar Raden Kesuma Jaya.
14. Urai Sulung digelar Raden.
15. Urai Harun digelar Raden Haji.
16. Urai Zainab digelar Raden.
17. Urai Abdurrachman.
18. Urai Siti Zulaiha digelar Raden.
19. Urai Mardiyah digelar Raden.
20. Urai Abdurrahim digelar Raden.
21. Urai Muhammad Mulia
digelar Pangeran Ratu Anum Natawijaya ( Pangeran Ratu Nangkon ).
22. Urai Muhammad digelar Raden.
23. Urai Ayu digelar Raden.
24. Urai Muhammad Ali Nafiyah digelar Raden.
25. Urai Satto digelar Raden.
26. Urai Sinak digelar Raden.
27. Urai Dibuy digelar Raden.
28. Urai Ahmad Putra digelar Raden.
29. Urai Siti Maryam digelar Raden.
30. Urai Muhammad Hafira digelar Raden.
31. Urai Sifak digelar Raden.
31. Urai Sifak digelar Raden.
5. Urai Muhammad Bashar
beristrikan Urai Madinah Binti Sulthan Abubakar Tadjudin II digelar Pangeran Paku Negara digelar lagi
sebagai Pangeran Temenggung Kesuma Negara mempunyai anak :
1. Pangeran Laksamana Muhammad Saleh
2.
Raden
Muhammad Tsafiuddin
3. Raden Najur ( Kartaningrat ) bersuamikan
Raden Sidang mempunyai anak :
1. Urai Nasir bersitrikan Urai Fatimah Binti
Raden Yunus mempunyai anak :
1.Urai Mochtar beristrikan Urai Hasnah Binti Raden
Bakri
2.Urai Haniah bersuamikan Urai Ali Mochtar Bima
2. Urai Zainab
3. Urai Botoh
4.Urai Sannah
5.Urai Zuhanis
12. Urai Gani Bin Sulthan Umar
Kamaluddin digelar Raden Kesuma kemudian digelar Raden Temenggung beristrikan Wan Montot mempunyai anak :
1. Raden Intan bersuamikan Raden
Muhammadsyah Bin Pangeran Bendahara Seri Maharaja Ratu Mangku Ningrat
2. Raden Gunung
3. Raden Jam - Jam bersuamikan Raden
Abdul Kadir Bin Raden Bujang Tanjung Bugis
4. Raden Kolam bersuamikan Raden Abdul
Majid Bin Dato' Ronggo
5. Raden Zulkarnain beristrikan Raden
Absah Bin Pangeran Ratu Nangkon
6.
Urai Ja' par
7.
Urai Puri
22. Urai Muhammad Mulia Bin
Sulthan Umar Kamaluddin digelar Pangeran Ratu Anum Nata Wijaya ( Pangeran Ratu Nangkon )
beristrikan Syarifah Aisyah mempunyai anak
:
1.
Raden
Halimah bersuamikan Pangeran Bendahara Seri Maharaja
Muhammad Tayeb Bin Sulthan Muhammad Tsafiuddin II
2.
Raden Muhammad Yusuf Parbu Kesuma
3. Raden Muhammad Ya' cub Adiwijaya
beristrikan Raden Rajimah Takten bin Pangeran Adipati Ahmad
tidak berzuriat
4.
Raden Muhammad Ali Kesuma Nata
5.
Raden Asma’
6. Raden Hafsah bersuamikan Raden
Zulkarnain Bin Raden Tamenggung Gani
23. Urai Muhammad Bin Sulthan Umar Kamaluddin
digelar Raden mempunyai anak :
1.
Raden Haji Saleh
2.
Raden Saynah
3.
Raden Seroja Dama
4. Raden Abdillah Dama
22.2. Raden Muhammad Yusuf Parbu Kusuma bin Pangeran
Ratu Anum Natawijaya mempunyai anak :
1.Urai Muhammad Harun Akamuddin
2.Urai Kamaluddin
3.Urai Nur Kemala
4.Urai Idrus
22.2.1. Urai
Muhammad Harun Akamuddin bin Raden Muhammad Yusuf Parbu Kusuma mempunyai anak :
1.
Urai Syahrin
2.
Urai Darmansyah
4.
Urai syaifah
5.
Urai Burhanuddin
6.
Urai Syamsudin
7.
Urai Latifah
E.
Raden Afifuddin Bergelar Sulthan Muhammad
Tsafiuddin II
Raden Afifuddin , adalah putra Sulthan
Abubakar Tadjudin II dengan permaisurinya yang bernama Ratu Sabar, Baginda
dilahirkan pada Subuh Kamis, tanggal 3 Syawal 1257 H bertepatan dengan 17
November 1841 H. Baginda diangkat sebagai putra mahkota dengan gelar Pangeran
Adipati. Sewaktu di Batavia, Baginda tinggal dirumah Syarif Abdul Kadir untuk
diberi pendidikan oleh Belanda.
Sedangkan Ayahndanya dipindahkan ke Cianjur. Setelah beberapa tahun berada di Batavia, Baginda
dipindahkan ke Kabupaten Galuh, yaitu di
Ciamis. Oleh Bupati Galuh pada waktu itu yang bernama Raden Adipati
Kesumadiningrat, Pangeran Adipati di didik sebagaimana layaknya seorang putra
mahkota dibekali ilmu pemerintahan, ilmu agama, ilmu sastra dan
ilmu pasti. Sebagai gurunya ditunjuklah juru tulis Bupati yang bernama Mas Suma
Sudibya. Pada Tahun 1861 Pangeran Adipati Afifuddin dipindahkan lagi ke Batavia
untuk melanjutkan pendidikannya. Dengan Besluit Gubernument Belanda yanggal 5
April 1861, Baginda diangkat menjadi Sulthan Muda. Kemudian pada tanggal 23 Juli 1861 oleh Belanda disediakan Kapal
perang milik Kerajan Belanda bernama “
Arjuna” untuk mengantarkan
Sulthan Muda bersama – sama dengan pamannya Temenggung Jaya Kesuma
(TemenggungRuai) pulang ke Sambas.
Untuk menghindari terjadinya lagi
perselisihan seperti dimasa yang lalu, maka Sulthan Muda dinikahkan dengan
putri Sulthan Umar Kamaluddin yang bernama Raden Khalijah. Dengan Besluit
Gubernument Belanda Tanggal 6 Agustus 1866 M, dinobatkanlah Sulthan Muda
menjadi Sulthan Sambas yang Ke -13 dengan gelar Sulthan Muhammad Tsafiuddin II,
sedangkan Sulthan Umar Kamaluddin diangkat menjadi Yang Dipertuan. Saudaranya
yang bernama Raden Syarifuddin diangkat sebagai
Pangeran Bendahara Sri Maharaja Ratu Mangkuningrat.
Baginda
Sulthan Muhammad Tsafiuddin II , mengikat kontrak dengan Gubernemen Belanda
pada tanggal 6 Agustus 1866. Kemudian pada tanggal 23 Agustus 1877 oleh Residen
Belanda di Pontianak bernama C. Kater
kontrak itu diperbaharui dalam hal pengganti uang kerugian dari hasil
duane , candu dan garam kepada Sulthan . Kemudian pada tanggal 20 September
1912 datang ke Sambas W . Frijling sebagai Regeeringscomisaris Borneo untuk
mengikat kontrak politik ( Korte Verklaring ) , kontrak panjang dihapuskan ,
dengan penghapusan ini , pemerintahan lama dirubah menjadi pemerintahan
Landschap ( Zelfbestuur ) yang memerintah sendiri disusun beberapa peraturan
yang menentukan perbedaan antara rakyat pribumi dan Non Pribumi . Dimana rakyat
pribumi harus tunduk dan takluk dengan hukum Sulthan sedangkan rakyat non
pribumi yaitu orang – orang Timur dan Eropa hanya tunduk dan takluk pada hukum
Pemerintah Belanda.
Pada
masa pemerintahannya Sulthan Muhammad Tsafiuddin II lebih menitik beratkan
perhatiannya pada pembangunan dan kesejahteraan rakyat terutama di bidang
pendidikan. Baginda banyak mendirikan masjid dan surau – surau, diantaranya
yang masih terawat sampai sekarang adalah Masjid Jami’ Sulthan Muhammad Tsafiuddin II. Masjid ini dibangun olen
Baginda bersama – sama Ibundanya Ratu Sabar pada 11 Oktober 1885 M.
Banyak pemuda – pemuda yang berbakat dibidang agama oleh
Baginda Sulthan Muhammad Tsafiuddin II diberi beasiswa untuk melanjutkan
pendidikannya di Al Azhar Kairo Mesir. Diantaranya yang terkenal adalah H. Muhammad
Basiuni Imran yang kemudian diangkat sebagai Maharaja Imam Kerajaan Sambas.
Dibidang
pendidikan , pada tahun 1872, Baginda mendirikan sekolah Partikuler. Pada
mulanya yang belajar disekolah tersebut adalah terdiri dari putra – putri keluarga
bangsawan Kerajaan Sambas. Hal ini dimaksudkan sebagai perintis untuk
menarik minat para pemuda di Kerajaan Sambas yang pada masa itu belum pernah
sama sekali mengecap pendidikan dibangku sekolah, agar mau bersekolah rupanya usaha
baginda tidaklah sia – sia karena mendapat sambutan yang baik oleh rakyatnya,
mereka beramai – ramai memasukkan anaknya kesekolah tersebut.
![]() |
Banyak pula
digali Terusan – Terusan guna pencegahan terhadap banjir, disamping itu Terusan
tersebut memudahkan rakyat membawa hasil pertanian dan perkebunan, seperti Terusan Parit Sebuk,
Terusan Kartiasa, Terusan Semagau, Terusan Sebangkau, Terusan Semparuk, Terusan
Segerunding, Terusan Parit Baru, dan masih banyak ladi Terusan lainnya.

Untuk menghindari agar jangan sampai Terusan
yang digali mengalami longsor atau erosi, maka Baginda memerintahkan rakyatnya
yang bermukim ditepi Terusan tersebut untuk mengadakan penghijauan dengan
menanami pinggir Terusan dengan tanaman keras yang dapat menghasilkan.

Dibidang perhubungan Baginda Sulthan membuat jalan –
jalan dan jembatan, baik didalam kota maupun diluar kota. Seperti dibangunnya
jembatan yang menghubungkan Sungai Sambas Kecil, jembatan yang menghubungkan
Sungai Teberau dan jembatan yang menghubungkan Sungai Subah. Dibidang
perhubungan darat Baginda juga membangun jalan yang menghubungkan satu kota
dengan kota lainnya, sehingga perhubungan menjadi lebih lancer, seperti jalan
yang menghubungkan kota Sambas dengan kota Pemangkat, Singkawang dan
Bengkayang. Selama 56 tahun lamanya memerintah Negeri Sambas, akhirnya Baginda dapat merubah Kota Sambas
menjadi Ibu Kota Kerajaan yang
terpenting di Wilayah Kalimantan Bagian Barat.
Sulthan Muhammad Tsafiuddin II dan
Permaisurinya Ratu Anum Kesumaningrat dikaruniai Putra – putri yaitu :
1.
Raden Ahmad Agus adalah putra
mahkota, digelar Pangeran Adipati lebih dikenal dengan sebutan Datuk Iyan
2.
Raden Sandi Brajaningrat
3.
Raden Abubakar Meninggal sewaktu kecil
4.
Raden Mahmud meninggal sewaktu
kecil
5.
Raden Muhammad Ramang meninggal
sewaktu kecil
6.
Raden Sandut meninggal sewaktu
kecil
7.
Raden Muhammad Tayeb digelar
sebagai Pangeran Bendahara Seri Maharaja .
Dengan Selirnya yang bernama Enci’ Nauyah ( Mas Nyemas ) Baginda dikaruniai Putra –
putri yaitu :
8.
Raden Muhammad Ariadiningrat,
diangkat sebagai Pangeran Paku Negara kemudian diangkat sebagai Wakil Sulthan
dengan gelar Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin II
9.
Urai Muhammad Noh
meninggal sewaktu kecil
10.
Urai Muhammad Masjid meninggal
sewaktu kecil
11.
Urai Muhammad Sani meninggal
sewaktu kecil
12.
Raden Jumantan Tidak berzuriat
13.
Raden Mutiara tidak berzuriat
14.
Raden Wildan tidak berzuriat.
Setelah
putra tertua
yang bernama Raden Ahmad Agus dewasa maka diangkatlah menjadi Putra Mahkota
dengan gelar Pangeran Adipati. Pangeran Adipati sangat terkenal dengan sifatnya
yang keras dan sangat membenci Belanda. Tapi Baginda tidak mempunyai umur yang
panjang, Baginda Mangkat pada 21
Agustus 1916. Pangeran Adipati mempunyai seorang
permaisuri bernama Utin Putri dari kerajaan Mempawah dan beberapa orang selir,
masing – masing
bernama : Dang Fatimah, Enci’ Nisbah dan Dang Banun.
Dengan permaisurinya Baginda dikaruniai
putra – putri sebagai berikut :
1.
Raden Asyura bersuamikan Raden
Muhammad Yusuf Kesuma Putra Bin Pangeran
Bendahara Muhammad Tayeb.
2.
Raden Muhammad Mulia Ibrahim
diangkat sebagai putra mahkota dengan gelar Pangeran Ratu Nata Wijaya diangkat
sebagai Sulthan dengan gelar Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin
beristrikan Ratu Mahrum Binti Pangeran Bendahara Muhammad Tayeb.
3.
Raden Halijah bersuamikan Raden
Bachri Danu Perdana Panembahan Sintang digelar Ratu Sintang.
4.
Raden Zainal beristrikan Siti
Zahrah
Dengan selirnya yang bernama dang Fatimah Baginda
dikaruniai putra – putri yaitu :
5.
Raden Bujang Tauran digelar
Raden Anum beristrikan Urai Aisyah
6.
Raden Rajimah Taktin
bersuamikan Raden Ya’cub Adiwijaya Bin Pangeran Ratu Nangkon tidak berzuriat.
7.
Raden Ismail beristrikan Urai
Ainiah Binti Urai Abdurrachman
Dengan Selirnya yang bernama Enci’ Nisbah Binti Abdullah
menpunyai anak :
8.
Raden Muhammad Bungok tidak
berzuriat
9.
Raden Hasnan digelar Raden
Panji Kesuma kemudian digelar Pangeran Laksamana beristrikan Urai Fatimah Binti
Raden Muhammadun
Dengan selirnya yang bernama Dang Bannun Baginda tidak
dikaruniai seorang putrapun.
Setelah Putra Mahkota Pangeran Adipati Ahmad Wafat maka
Sulthan Muhammad Tsafiuudin II mengangkat Putra Pangeran Adipati yang bernama
Raden Muhammad Mulia Ibrahim sebagai Putra Mahkota dengan gelar Pangeran Ratu
Natawijaya.
![]() |
Kerana Pangeran Ratu
Natawijaya
pada saat Ayahndanya mangkat masih kecil, maka untuk menggantikannya
diangkatlah purtanya dari Selir yang bernama Raden Muhammad Ariadiningrat
sebagai Wakil Sulthan yang memerintah Kerajaan Sambas dengan gelar Sulthan
Muhammad Ali Tsafiuddin II, sebagai Sulthan Sambas yang Ke – 14 tepatnya pada 4
Desember 1922 M dan Raden Muhammad Tayeb diangkat sebagai Pangeran Bendahara
Seri Maharaja. Sulthan Muhammad Tsafiuddin sendiri diangkat sebagai Yang
Dipertuan.
Baginda Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin II pada tanggal
4 Desember 1922 menghibahkan kerajaan Sambas dengan mengikat kontrak politik (
Korte verklaring ) dengan Gubernemen Belanda. Dua tahun berselang
setelah pengangkatan Raden Muhammad Ariadiningrat sebagai Wakil Sulthan maka
pada 12 September 1924M karena usia yang sudah lanjut maka Yang dipertuan
Sulthan Muhammad Tsafiuddi II mangkat dala usia 83 tahun.
Dua tahun kemudian setelah
Ydt.Sulthan Muhammad Tsafiuddin II mangkat maka pada 9 Oktober 1926 karena
sakit Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin II pun mangkat. Setelah Mangkatnya Wakil
Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin II,
![]() |
pemerintahan Kerajaan Sambas diwakili
oleh Wazir Sulthan yang disebut Bestuur Commisi yang terdiri dari Decountroleur Van Sambas bernama
Stupff sebagai Ketua, Pangeran Bendahara Seri Maharaja Muhammad Tayeb, Pangeran
Laksamana Muhammadan dan demang Van Sambas Raden Tahmid Panji Anom sebagai
anggota, sedangkan sebagai penasehatnya adalah Maharaja Imam Kerajaan Sambas H.
Muhammad Basiuni Imran.

Adapun zuriat dari Sutlhan Muhammad
Tsafiuddin II adalah sebagai berikut
1.
Raden
Ahmad Bin Sulthan Muhammad Tsafiuddin II diangkat sebagai
putra mahkota dengan gelar Pangeran Adipati mempunyai seorang permaisuri dan 3 orang selir yaitu :
Dengan
permaisurinya bernama Utin Putri Binti Penembahan Muhammad Ibrahim dari
Mempawah mempunyai anak :
1.
Raden
Asyura bersuamikan Raden Muhammad Yusuf Kesuma Putra Bin Pangeran Bendahara
Seri Maharaja Muhammad Tayeb
2
Raden Muhammad Mulia Ibrahim digelar
Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin
3
Raden
Halijah bersuamikan Raden Bachri Danu Perdana Penembahan Sintang digelar Ratu Sintang
4. Raden Zainal Abidin beristrikan Siti
Zahrah
Dengan Selirnya yang bernama Dang Fatimah
mempunyai anak :
5. Raden Bujang Tauran digelar Raden Anum
beristrikan Urai Aisyah
6. Raden Rajimah Taktin bersuamikan Raden Ya'
cub Adiwijaya Bin Pangeran Ratu Nangkon tidak berzuriat
7. Raden Ismail beristrikan
Urai Ainiah Binti Urai Abdurrachman
Dengan Selirnya yang bernama Enci' Nisbah Binti
Abdullah mempunyai anak :
8. Raden Muhammad Bungo' tidak berzuriat
9. Raden Hasnan digelar Raden Panji Kesuma
kemudian digelar Pangeran Laksamana beristrika Urai Fatimah Binti Raden Muhammadun
Dengan Selirnya yang bernama Dang Banun tidak
meninggalkan zuriat
2.
Raden
Muhammad Tayeb Bin Sulthan Muhammad Tsafiuddin II digelar Pangeran Bendahara Seri Maharaja beristrikan Raden
Halimah Binti Pangeran Ratu Nangkon mempunyai anak :
1.
Raden
Muhammad Yusuf Kesuma Putra beristrikan Raden Asyura Binti Pangeran
Adipati Achmad
2.
Raden
Siti Mahrum bersuamikan Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim digelar Ratu Mahrum.
1.3. Raden Halijah Binti Pangeran Adipati
Ahmad bersuamikan Penembahan Raden Bachri Danu Perdana Raja Sintang digelar Ratu Sintang mempunyai anak :
1. Raden Suraya
2.
Raden Rugaya
3.
Raden Latifah
4.
Raden Somalia
5.
Raden Chalid Perdana
6.
Raden Fauzia
7.
Raden Ichsani Perdana
1.4. Raden Zainal Abidin Bin Pangeran Adipati
Ahmad beristrikan Siti Zahrah mempunyai anak :
1. Urai
Sabariah
2. Urai Maulana
3. Urai
Tayeb tidak berzuriat
1.5 Raden Bujang Tauran Bin Pangeran Adipati
Ahmad beristrikan Urai Aisyah mempunyai anak:
1.
Urai Nurdin Digelar Pangeran Amar Diraja
2.
Urai Tadjudin digelar Raden
1.7. Raden Ismail Bin Pangeran Adipati Ahmad
beristrikan Urai Ainiah Binti Urai Abdurrachman mempunyai
anak :
1.
Urai Amundin
2.
Urai Kaharuddin
3.
Urai Sofia
4.
Urai Elia
1.9.
Raden
Hasnan Bin Pangeran Adipati Ahmad digelar Raden Panji Kesuma kemudian digelar
sebagai Pangeran Laksamana beristrikan Urai Fatimah Binti Raden
Muhammadunn mempunyai anak :
1. Urai Latifah bersuamikan Pangeran Ratu Muhammad Taufiq Bin Sulthan Muhammad
Mulia Ibrahim Tsafiud
2. Urai Ahmad Hidayat beristrikan
Maryam Binti Jabaliah
5.1. Raden Muhammad Yusuf Kesuma Putra Bin
Pangeran Bendahara Seri Maharaja Muhammad Tayeb beristrikan Raden Asyura Binti Pangeran Adipati
Ahmad mempunyai anak :
1.
Urai Razali
2.
Urai Aliuddin / Urai Jafilus
3.
Urai Muhammad Amin
4.
Urai Hasanuddin Tidak berzuriat
1.4.2. Urai Maulana Bin Raden
Zainal Abidin beristrikan Suryati Binti U.M
Tayeb mempunyai anak
1. Urai Erna
Emilawati
2. Urai Sunandra
3. Urai Gatot Afuldin
4. Urai Hendri
5. Urai Heni
6. Urai Linda
7. Urai Ela
8. Urai Juli
1.5.1. Urai Nurdin Bin Raden Bujang Tauran
digelar Pangeran Amar Diraja beristrikan
2 orang Dengan Urai Fatimah Binti Raden H.Saleh mempunyai anak :
1. Urai Aliuddin
2. Urai Yamanuddin
3. Urai Ponizah
4. Urai Zainuddin
Dengan Nyi Mahani mempunyai anak :
5. Urai Paulia
6. Urai Merdekawati
7. Urai Sandi Rahmad
1.5.2.
Urai
Tadjudin Bin Raden Bujang Tauran digelar Raden beristrikan Raden Dara Khadijah Binti Pangeran Laksamana
Muhammadan mempunyai anak :
1. Urai Hayati bersuamikan Urai Sanusi
2. Urai
Herlina
3. Urai Hafida
4. Urai Hamima
1.7.1. Urai Amundin Bin Raden Ismail beristrikan
Urai Nurham Binti Urai Muhammad dan
Hanisah Binti Hadran mempunyai anak :
1. Urai Ediyono
2. Urai Lidiawati
3. Urai Agus Ani
4. Urai Sri Mulyati
5. Urai Afnan
6. Urai Satriadi
7. Urai Surahmat
8.
Urai Susanti
9. Urai Agustini
10. Urai Yuli Pratiwi
11. Urai Heri Kasdari
12. Urai Sulistiyawati
13. Urai Nazaruddin
14. Urai Rian Hidayat
15. Urai Adhaniati
1.7.2. Urai Kaharuddin Bin Raden Ismail
beristrikan Siti Nurjanah Binti H.Muhammad Akib mempunyai anak :
1. Urai Telly Yanti Sri Rezeki
2. Urai Herry Yanizar
3. Urai Afrilda Susanti
1.8.1. Urai Ahmad Hidayat Bin Pangeran
Laksamana Hasnan Panji Kesuma
Beristrikan Maryam Binti Jabaliah
mempunyai anak :
1. Urai Sri Murtini Bersuamikan Jamhari
Bin Jamaludin
2. Urai Riza Fahmi Bersitrikan Nurhidayati Binti Indris
3. Urai Indra Hidayat
Beristrikan Rini Binti M. Jiben
4. Urai Titin Martini Bersuamikan
Elfendi Bin Mursalin
5. Urai Budi Hidayat Beristrikan
Santi Binti M. Saleh
6. Urai
Leni Hartini Bersuamikan Agus Widodo Bin
Kamiyono
5.1.1. Urai Razali Bin Raden Muhammad Yusuf Kesuma
Putra beristrikan Urai Halimah Bint Urai Muhammad Husin mempunyai:
1. Urai Welham
5.1.2. Urai Aliuddin Bin Raden Muhammad Yusuf
Kesuma Putra beristrikan Yohanes Binti Alias Khan mempunyai anak :
1.
Urai Laxmita
2. Urai Firdaus
3. Urai Paramita
4. Urai Farida
5. Urai Sulaiman
6. Urai Ibrahim
7. Urai Zulfikar
5.1.3. Urai Muhammad Amin Bin Raden Muhammad
Yusuf Kesuma Putra beristrikan Wajiah Binti Muhammad Dhani mempunyai anak :
1. Urai Aqamuddin
2. Urai Daswati
3. Urai Tri Iriani
4. Urai Herlina
5. Urai Heri Rustaman
6. Urai Anida
7. Urai Agus Sastrawan
8. Urai Noviar
9. Urai Nova Irianti
1.1.5.1.
Urai
Aliuddin Bin Pangeran Amar Diraja Nurdin beristrikan Titi
Sulastri mempunyai anak :
1. Urai Suerwin
2. Urai Eti
3. Urai Suhairi
4. Urai Iwan
1.1.5.2.
Urai
Yamanuddin Bin Pangeran Amar Diraja Nurdin beristrikan
Nurhayati mempunyai anak :
1. Urai Nilawati
2. Urai Anna
3. Urai Ismail
1.5.1.4. Urai Zainuddin Bin Pangeran Amar
Diraja Nurdin beristrikan Lidia Binti Hadli mempunyai anak :
1. Urai Lizaruddin
2. Urai Sunarti
3. Urai Erwin
4. Urai Irmawati
5. Urai Ilham
6. Urai Elita
7. Urai Kurniati
1.5.1.7. Urai Sandi Rahmad Bin Pangeran
Amar Diraja Nurdin beristrikan Utin Sulastri
mempunyai anak :
1. Urai Bismirabbi
2. Urai Balkis Rabbela
1.7.1.1. Urai Ediyono
Bin Urai Amundin beristrikan Mardiana Binti Bodang mempunyai anak :
1. Urai Eduardi
2. Urai Muhammad Azman
3. Urai Tri Mardiyanti
1.7.1.3. Urai Agus Ani Bin Urai Amundin
beristrikan Nurhayati mempunyai anak :
1. Urai Apriana Gustidar
2. Urai Uyet Librian Gustidar
1.8.1.1. Urai Sri Murtini Bin
Urai Ahmad hidayat bersuamikan Zamhari
bin Jamaludin mempunyai anak :
1. Harry Sanjaya
2. Resty Jayanti
3. Hendra Apriza
1.8.1.2. Urai
Riza Fahmi Bin Urai Ahmad Hidayat beristrikan Nurhidayati Binti Idris mempunyai anak :
1. Urai Rizky
Perdana
2. Urai Dewi
Andini
3. Urai Fahri Hidayat
1.8.1.4. Urai Titin
Martini bin Urai Ahmad Hidayat
bersuamikan Elfendi bin Mursalin mempunyai anak :
1.
Salsabila Fenti Amelsa
2.
Rafika Fadila
3.
Akmal Saputra
1.8.1.5. Urai Budi Hidayat Bin Urai Ahmad
Hidayat beristrikan Santi Binti M. Saleh mempunyai anak :
1. Urai Naufal Arisandi
2. Urai Cindy Putrisia
1.8.1.5. Urai Leni Hartini Bin Urai Ahmad Hidayat
bersuamikan Agus Widodo bin Kamiyono mempunyai anak :
1. Derangga Aray Abimayu
2. Janeeta Araynhard
3. Kirana Aray Ramadhani
5.1.1.1.
Urai
Welham Bin Urai Razali Yusuf Kesuma Putra beristrikan Urai Nurham Binti Urai
Chalid mempunyai anak :
1. Urai Adi Wijaya
2. Urai Emma Surini
3. Urai Irwansyah
4. Urai Herri Gunawan
5. Urai Neni Isnaini
6. Urai Nurdin
7. Urai Emmi Sri Wahyuni
8. Urai Syafrudin
1.1.2.2.
Urai
Firdaus Bin Urai Aliuddin Yusuf Kesuma Putra beristrikan
Mila Binti Fauzan mempunyai anak 1. Urai Rizky
5.1.3.1. Urai Aqamuddin Bin Urai Muhammad Amin
Yusuf Kesuma Putra beristrikan Sofia Kirana Binti Ja' am mempunyai anak :
1. Urai
Viki Risla Zuardi
2. Urai Jessie Aristika Dini
5.1.3.5. Urai Heri Rustaman Bin Urai Muhammad
Amin Yusuf Kesuma Putra beristrikan Nazilah Binti Zailani mempunyai anak ;
1. Urai Ongki Listiawan
2. Urai Herlina
Sari
F.
Raden Muhammad Aridiningrat Bergelar Sulthan
Muhammad Ali Tsafiuddin II
Raden Muhammad Ariadiningrat adalah putra Sulthan
Muhammad Tsafiuddin II dengan Selirnya yang bernama
Enci' Nauyah Binti Haji Muhammad Arif Maharaja Imam Kerajaan Sambas, bergelar
Mas Sulthan. Baginda diangkat sebagai Wakil Sulthan
menggantikan Ayahndanya Sulthan Muhammad
Tsafiuddin II yang meletakkan jabatannya
karena faktor usia yang tidak memungkinkan lagi untuk mengurus
pemerintahan Kerajaan Sambas. Sedangkan putra mahkota dari Pangeran Adipati
Achmad yang bernama Raden Muhammad Mulia Ibrahim yang bergelar Pangeran Ratu
Nata Wijaya masih kecil. Untuk menunggu
putra mahkota dewasa maka diangkatlah
Raden Muhammad Ariadiningrat menjadi Wakil Sulthan pada tanggal 14 Rabiul
Akhir 1341 H atau 4
Desember 1922 M dengan gelar Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin II, merupakan Sulthan Sambas yang ke -
14. Baginda memerintah negeri Sambas hanya 2 tahun saja, karena Baginda wafat pada 1 Rabiul Akhir 1345 H atau 9 Oktober 1926 M dalam usia
54 tahun.
Baginda mempunyai seorang permaisuri yang bernama
Raden Zohra Binti Pangeran Muda Nata
Kesuma digelar Ratu Zohra dan seorang selir yang bernama Dinah. Dari hasil perkawinannya Baginda dikarunia
putra - putri sebagai berikut
Dengan Permaisurinya yang bernama Ratu Zohra
Baginda mempunyai anak :
1. Raden
Munziri
2. Raden Fatimah bersuamikan Pangeran
Temenggung Jaya Kesuma Muchsin Panji Anom
![]() |
3. Raden Kumala Desa bersuamikan Raden Makmun
Panji Anom
4. Raden Aisyah bersuamikan Raden Adnan Panji
Anom
5. Raden
Lamina tidak berzuriat
6. Raden
Abubakar Aria Diningrat
7. Raden
Halijah
Dengan selirnya yang bernama Dinah mempunyai
seorang putra :
8. Raden
Abdul Muthalib ( Raden Tapot )
1.
Raden
Munziri Bin Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin II mempunyai 2 orang istri
Istri pertama bernama Urai Halijah Binti Raden Patih mempunyai anak
1. Urai Basir
Istri kedua
bernama Urai Madinah Binti Raden Patma Negara mempunyai anak :
2. Urai Marina
3. Urai
Rohana
4. Urai
Sujono
5. Urai
Rohani
6. Raden Abubakar Ariadiningrat Bin Sulthan
Muhammad Ali Tsafiuddin II digelar Pangeran
Kesuma Indra beristrikan Urai Siti Zohra / Lupnan Binti Raden Muhammad Akbar mempunyai anak :
1. Urai Pandu
2. Urai Isniati Syakbaniah
3. Urai Muhammad Anis
4. Urai Sapari
5. Urai Muhammad Yahya
G.
Raden Muhammad Mulia Bergelar Sulthan Muhammad
Mulia Ibrahim Tsafiuddin ( 1931 M – 1943 M )
![]() |
Raden Muhammad Mulia Ibrahim adalah putra Pangeran
Adipati Ahmad Bin Sulthan Muhammad Tsafiuddin II dengan permaisurinya yang bernama Utin Putri
Binti Penembahan Muhammad Ibrahim Raja Mempawah. Baginda diangkat diangkat sebagai putra mahkota dengan gelar Pangeran Ratu
Natawijaya menggantikan ayahndanya Pangeran Adipati
Ahmad yang wafat pada tahun 1916 sebelum
sempat menjadi Sulthan. Baginda diangkat menjadi Sulthan pada tanggal 2 Mei
1931 dengan gelar Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin merupakan Sulthan
Sambas ke - 15 Pada
hari itu juga Baginda Sulthan menghibahkan kerajaan Sambas dengan mengikat Acte
Van Verband dengan Gubernumen Belanda . Baginda memerintah kerajaan Sambas
dengan penuh arif dan bijaksana. Pada masa pemerintahannya Belanda sudah lama
ikut campur dalam segala urusan pemerintahan Kerajaan Sambas.
Pada Tanggal 1 Maret
1942 tentara Jepang mendarat di Indonesia yaitu dipelabuhan Merak Banten, kemudian
pada tanggal 8 Maret 1942
![]() |
Pemerintah Belanda menyerah tanpa syarat kepada
tentara Jepang. Sejak itu Jepang mulai menjajah Nusantara, pemerintah Jepang
mulai dengan propogandanya yang menyatakan bahwa Jepang datang ke Indonesia
adalah untuk memerdekakan bangsa Asia dari cengkeraman bangsa kulit putih.
Rakyat Indonesia harus bekerja sama dengan pihak Jepang untuk memerangi Sekutu.
Hasil dari perang Pasifik itu sangat merugikan pihak Jepang. Untuk membiayai
perang maka Jepang merampas harta milik rakyat , seperti hasil pertanian dan
kekayaan berupa perhiasan .Sehingga pada masa itu rakyat diseluruh kepulauan
Nusantara jatuh miskin dan melarat. Bahan makanan dan pakaian sulit untuk
didapat. Peristiwa itu juga
tidak luput menimpa rakyat di Kerajaan Sambas, banyak wanita – wanita diperkosa
dan kebejatan moral meraja lela dikalangan tentara Jepang. Banyak kaum cerdik
pandai di Kerajaan Sambas diculik kemudian dibunuh disuatu tempat dengan alasan
membahayakan kedudukan Jepang. Melihat nasib rakyatnya itu, Baginda Sulthan
Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin menjadi sangat sedih dan prihatin, pergerakan
bawah tanah mulai timbul untuk menentang kekejaman Tentara Jepang. Para Sulthan
dan Panembahan serta para cerdik pandai diseluruh Kalimantan Barat mulai kompak
untuk menentang dan mengadakan perlawanan terhadap Jepang. Pada waktu itu yang
telah disepakati berkumpullah seluruh Sulthan dan Panembahan serta para cerdik
pandai di Kota Pontianak untuk mengadakan rapat melawan Jepang.
![]() |
Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim pada waktu itu berangkat
dari Sambas dengan menggunakan mobil diantar oleh Sopirnya, sesampainya di
Mempawah Baginda singgah untuk mengajak Panembahan Mempawan Gusti Muhammad
Taufik bersama – sama berangkat ke Pontianak. Sopirnya oleh Baginda Sulthan
Muhammad Mulia Ibrahim disuruh pulang karena Baginda akan berangkat bersama –
sama dengan Panembahan Mempawah . Sesampainya di Pontianak setelah semua
Sulthan dan Panembahan serta para cerdik pandai berkumpul, ternyata pertemuan
tersebut diketahui oleh pihak Jepang melalui mata – matanya, akhirnya mereka
semua ditangkap dan dibunuh disuatu tempat yaitu didaerah Mandor. Sulthan Muhammad
Mulia Ibrahim Tsafiuddin merupakan salah satu korban pembunuhan tersebut.
Setelah Baginda wafat untuk mengesahkan bahwa Baginda Sulthan Sudah benar
–benar mangkat maka oleh Tentara Jepang dikembalikanlah seluruh pakaian
kebesaran yang dikenakan oleh Baginda sewaktu akan berangkat. Tidak berapa lama
kemudian giliran Pangeran Bendahara Seri Maharaja Muhammad Tayeb dan kerabat
Kerajaan Sambas yang mempunyai pengaruh serta para cerdik pandai diculik dan
dibunuh di Mandor.
Setelah
Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Wafat pada tahun 1943, waktu itu Putra baginda
masih berumur 12 tahun dan terlalu muda untuk diangkat menjadi seorang Sulthan.
Oleh Pemerintah Jepang maka diangkatlah Raden Muhammad Taufik sebagai Putra
Mahkota dengan gelar Pangeran Ratu.
![]() |
Kemudian untuk melaksanakan tugas pemerintahan,
pemerintah tentara Jepang pada tanggal 25 Maret 1945 sampai dengan 18 Oktober
1945 membentuk Majelis Kesulthanan (
Zitirijo Hiyogi Kai ) terdiri dari :
a.
Kenkarikan yang berkedudukan di
Singkawang sebagai Penasehat
b.
Demang kota Sambas Raden
Muhammad Siradj sebagai ketua
c.
Raden Ismail dan Raden Hasnan
sebagai anggota.
Salinan Surat Keputusan Syu Tizi Pontianak tentang
pengangkatan Raden Muhammad Taufiq sebagai Sulthan / Syu Tyo Sambas yang baru
adalah sebagai berikut :
Z I R E I
No. 4 9 0 / S K PONTIANAK,
2605 HATIGATU 30
KITA , PONTIANAK
SYU – TIZI
Memenoehi kepoetoesan rapat
– besar dari seloeroeh Zitiryo Hyogikai di Pontianak - Syu jang telah diadakan di Pontianak pada tanggal
18 Hatigatu 2605 tentang pelantikan SYU
– TYO jang baroe ;
Menimbang sangat penting
oentoek membentoek dan menyeleggarakan oeroesan Tata Negara pada tiap2 Zitiryo
di Pontianak – Syu berdasarkan sedjarah keradjaan2 didalam pemerintahan Sulthan
/ Syu – Tyo goena kesempoernaan dan kesentausaan pemerintah Keradjaan masing2
pihak kita telah mengambil keputusan hendak mengadakan pelantikan Syu – Tyo jang baroe ;
Memperhatikan adat –
istiadat Keradjaan jang sedari dahoeloe masih tetap didjalankan , manakala ada
terboeka kedoedoekan seorang Syu – Tyo , maka dirasa perloe hendak mengangkat (
melantik ) seorang Syu – Tyo pada tiap2 Zitiryo , haroes dipilih seorang Tjalon Syu – Tyo menoeroet waris jang terdekat
sekali atau garis toeroenan jang loeroes kebawah ;
Memperhatikan lagi fatsal2 :
3 , 4 dan 5 “ ATOERAN PEMERINTAH KERAJAAN 1938 “ jang telah
dioemoemkan didalam madjalah “ PEDOMAN “ pada
1 Februari 1941 nomor kedoea;
Menjetoejoei akan
kepoetoesan jang diambil dalam permoesjawaratan Sambas Zitiryo Hyogikai pada
tanggal 30 Hatigatu 2605 tentang melantik ( mengangkat ) seorang Tjalon Syu –
Tyo ialah seorang poetera dari Syu – Tyo Almarhoem M. Ibrahim jang bernama :
RADEN TAUFIK , oemoer ± 13 tahoen pada waktoe ini masih bersekolah di Sambas
dengan keterangan selama RADEN TAUFIK terseboet masih beloem akil baliq (
dewasa ) keangkatannja sebagai Syu – Tyo oentoek sementara diwakili oleh salah
seorang wakil atau pembantoe Syu – Tyo;
M E N E T A P K A N :
Terhitoeng moelai dari tanggal pengoemoeman dengan rasmi jang
berdasarkan adat – istiadat pengangkatan Syu – Tyo 2 ditiap2 Zitiryo
diseloeroeh Pontianak Syu, diambil ketetapan seperti berikoet :
- Sebagai Sambas Zitiryo Syu – Tyo jang baroe , seorang poetera dari Syu – Tyo alamrhoem jang bernama
RADEN TAUFIK
Oemoer ± 13
tahoen dengan karoeniai wang toendjangan besarnja ₣ 100,-- ( seratoes roepiah )
tiap2 boelan jang dibajar oleh Sambas Zitiryo Kaikei , dengan ketentoean selama
RADEN TAUFIK terseboet masih
menoentoet peladjarannja oentoek mendjabat martabat Syu – Tyo, segala oeroesan
pemerintahan di selenggarakan oleh Sambas - Zitiryo – hyogikai ( Madjelis –
Keradjaan ).
- Segala biaja jang mengenai penobatan ( angkatan ) dibajar oleh Sambas Zitiryo Kaikei .
- Segala soesoenan Negara tinggal tetap seperti biasa dan begitoe djoega segala adat – istiadat jang telah lazim dilakoekan tidak boleh melanggar oendang2 Negeri dan Bala tenteta.
- Tanggal hari boelan keangkatan ( pelantikan ) “ Syu – Tyo jang baroe oleh Sambas Zitiryo Hyogikai jang bersangkoetan haroes dioemoemkan kepada sekalian hamba ra’jatnja.
KOETIPAN ini diberikan kepada jang berhak oentoek
diketahoei dan
ditoeroet,=
PONTIANAK SYU TIZI
Kepada
Toean RADEN TAUFIK
Di
SAMBAS
Setelah Jepang menyerah kalah tanpa syarat kepada Sekutu
bulan Aguatus 1945 kemudian oleh Gubernur Jenderal Belanda DR.H. J. Van Mook
dengan perantaraan Sulthan Hamid II, pada tanggal 20 Februari 1946 dibentuk dan dilantik
sebuah Majelis Kesulthanan Sambas yaitu Besteuur Commisi, setelah diadakan
seleksi dan tes kelayakan siapa yang layak untuk menduduki jabatan sementara
menunggu Pangeran Ratu Muhammad Taufik dewasa maka terbentuklah dengan susunan sebagai berikut :
1.
Raden Muchsin Panji Anom
digelar Pangeran Temenggung Jaya Kesuma , sebagai Ketua.
2.
Raden Hasnan Panji Kesuma digelar
Pangeran Laksamana sebagai Wakil Ketua.
3.
Urai Nurdin digelar Pangeran
Paku Negara sebagai anggota.
4.
Haji Muhammad Basyiuni Imran
Maharaja Imam Kerajaan Sambas sebagai
penasehat.
Setelah Belanda mengakui kedaulatan Negara Republik
Indonesia , berubahlah Besteuur Commisi menjadi Swapraja yang diketuai oleh RM.
Soetoro dengan Bupatinya R. Husni yang berkedudukan di Singkawang, Sambas
kemudian menjadi kota kecamatan dan sejak tahun 1999 menjadi ibukota Kabupaten
Sambas.
![]() |
|||
![]() |

H.
Raden Muhammad Taufiq Bergelar Pangeran Ratu
Raden Muhammad Taufik adalah
Putra Sulthan Muhammad Mulia
Ibrahim Tsafiuddin dengan Permaisurinya yang bernama Ratu Mahrum Bin Pangeran
Bendahara Sri Maharaja Muhammad Tayeb. Beliau dilahirkan pada tahun 1931 dan
wafat pada 3 Juni 1984 akibat kecelakaan dijalan raya .
Beliau menikah dengan Urai Latifah Binti Pangeran Laksamana Hasnan Panji Kesuma
dan dikaruniai dua orang anak yaitu :
1. Raden Dewi
Kencana
2. Raden Winata Kesuma di gelar Pangeran Ratu pada 15
Juli 2000
1. Raden Dewi Kencana Binti Pangeran Ratu
Muhammad Taufiq bersuamikan Syarif Edy Al Hadad mempunyai anak :
1.
Syarif
Edwin Taufiq Al Hadad menikah dengan
Wulan mempunyai anak :
1.1.
Syarifah Balqis
2. Syarif Muhammad
Ridho Al Hadad

Selama hidupnya keberadaan Istana Alwatzikhoebillah
Sambas mengalami staknasi perubahan yang sangat mendasar yaitu di bahwa yang
semula keberadaan Istana Alwatzikhoebillah Sambas sebagai pusat pemerintahan
tidak lagi bersinar seperti dimasa Ayahndanya, Istana Kelihatan suram dan tidak
bermaya, karena tidak mendapat biaya perawatan dari pemerintah pada masa itu.
Sampai pada tahun 2000 Istana Alwatzikhoebillah baru mempunyai seorang Putra
Mahkota yaitu dengan di Gelarnya Raden Winata Kesuma menjadi Pangeran Ratu. Hal ini
dikarenakan banyaknya permintaan dan dukungan dari rakyat ( masyarakat Sambas
), Raden Winata Kesuma dinobatkan
menjadi putra mahkota dengan gelar Pangeran Ratu pada hari Sabtu , 15 Juli
2000. Penggelaran itu adalah dalam rangka menyambung kebiasaan Adat Istiadat yang terputus dan sebagai khasanah
Budaya yang perlu dipertahankan dan dikembangkan .
I. Raden
Winata Kesuma Bergelar Pangeran Ratu

Pangeran Ratu H. Winata Kesuma adalah
putra Pangeran Ratu Muhammad Taufik Bin Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim
Tsafiuddin dengan permaisurinya yang bernama Urai Latifah Binti Pangeran
Laksamana Hasnan Panji Kesuma , beliau dilahirkan di Sambas pada Tanggal 25 September 1965 . Mempunyai seorang kakak
kandung bernama Raden Dewi Kencana . Pangeran Ratu Winata Kesuma dibesarkan
oleh orang tua pada saat Istana Alwatzikhoebillah sedang berada dibawah dan
mengalami staknasi perubahan yang sangat mendasar yaitu
bahwa semula keberadaan Istana Alwatzikhoebillah Sambas sebagai pusat
pemerintahan tidak lagi bersinar seperti dimasa Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim
Tsafiuddin, Istana Kelihatan suram dan tidak bermaya, karena tidak mendapat
biaya perawatan dari pemerintah. Sepeninggalan Ayahndanya kehidupan Pangeran Ratu
H. Winata Kesuma yang biasa di sebut dengan nama Wempi seperti layaknya
kehidupan masyarakat biasa yang serba kekurangan , ditempa oleh keadaan itulah
menyebabkan watak yang dimilikinya agak keras dan apa adanya. Kehidupan sehari
– hari layaknya masyarakat biasa tidak menggambarkan kehidupan seorang putra
mahkota, sehingga beliau dikenal sebagai seorang bangsawan yang merakyat .
Beliau tidak segan –segan untuk berkumpul dengan masyarakat biasa baik golongan
bawah sampai golongan atas . Sewaktu kecil beliau bersekolah di SDN 7 Sambas
tamat tahun 1979 kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 2 Sambas tamat tahun 1982
dan meneruskan ke SMA Negeri Sambas tamat tahun 1985 , setelah tamat SMA beliau
mempunyai cita – cita untuk melanjutkan ke APDN Pontianak tetapi karena nilai
Ijazah beliau tidak mencukupi sarat untuk diterima di APDN akhirnya tidak
diterima di APDN . Pada saat itu putus
asa yang menghantui beliau , apalagi sejak kepergian ayahndanya disaat beliau
masih sangat memerlukan seorang ayah yang mampu untuk mengayomi beliau .
![]() |
Pada tahun 1985 Ibundanya memasukkan beliau menjadi PNS
di Pemerintah Kabupaten Sambas dan ditempatkan di Kantor Camat Sambas . akibat
keputusasaan yang dialaminya mengakibatkan kehidupan beliau berubah drastis
menjadi seorang anak jalanan yang tidak terurus , selama bertahun – tahun
beliau hidup tak tentu arah, sampai akhirnya Ibundanya juga meninggal dunia
pada tahun 1992 . Kematian ibunya membuat beliau sangat sedih sekali karena
orang yang dikasihi semuanya telah pergi, sampai akhirnya beliau menemukan
teman hidup dan menikah dengan seorang gadis bernama Endang Sri Muningsih pada
tahun 1994. Kehidupannya mulai
berubah membaik sampai kelahiran putra pertama beliau yang diberi nama Raden
Muhammad Tarhan dilahirkan pada 11 Mei 1995 . Sekarang beliau mempunyai tiga
orang putri lagi yaitu Raden Namira Kesuma , Raden Najwa Kesuma dan Raden
Taufiqiah Kesuma.
Tahun
1995 Istana Alwatzikhoebillah Sambas di
undang mengikuti Festival Keraton Nusantara yang pertama di Solo , sejak itulah
beliau baru sadar bahwa dirinya adalah
seorang raja, dimana keberadaan beliau selalu diperhitungkan oleh
keraton – keraton yang hadir pada masa itu .Beliau mendaftarkan Istana Alwatzikhoebillah
Sambas sebagai anggota Forum Komunikasi Keraton Nusantara yang berpusat di Solo
di ketuai oleh Sulthan Muhdafar Syah Sulthan Ternate . Sejak itu beliau mulai
membenahi Istana, dengan perlahan- lahan melengkapi perangkat adat istiadat
yang sudah rusak untuk dibawa dalam acara Festival Keraton Nusantara I di Solo , dengan membawa 40 orang peserta
beliau memimpin Istana Alwatzikhoebillah ke ajang Festival Keraton Nusantara
dengan tujuan untuk memperkenalkan kembali bahwa sisa –sisa peninggalan Kesulthanan
Sambas yang pernah jaya pada masanya masih ada .
Pada
tahun 1997 sebagai anggota Forum Komunikasi Keraton Nusantara sekali lagi
Istana Alwatzikhoebillah Sambas diundang untuk menghadiri Festival Keraton
Nusantara II di Cirebon Jawa Barat . Keberadaan beliau di Forum Keraton
tersebut sudah semakin dikenal oleh Raja – Raja Se Nusantara . Pada waktu itu
beliau membawa kontingen dari Sambas sebanyak
80 orang yang terdiri dari Kerabat Istana , Tim Kesenian , Tanjidor
. Tahun 1997 Sambas ditimpa musibah
social yaitu terjadi konflik antar etnis Madura dan Dayat di Kabupaten Sambas ,
beliau memberanikan diri menjadi Mediator untuk mendamaikan konflik tersebut
dengan menggelar upacara perdamaian di Istana Alwatzikhoebillah Sambas , dimana
kedua belah pihak yang bertikai disuruh berikrar untuk mengadakan perdamaian,
usaha tersebut berhasil , terjadilah perdamaian antara Madura dan Dayak . Pada
tahun 1999 Musibah kembali terjadi yaitu kerusuhan etnis antara Melayu dan
Madura dimulai tanggal 19 Januari 1999 bertepatan dengan 1 Syawal 1419 H yaitu
peristiwa Parit Setia Kecamatan Jawai , kemudian dilanjutkan dengan peristiwa
Tebas pada tanggal 23 Pebruari 1999, dan sampai akhirnya kerusuhan antara
Melayu dan Madura secara besar – besaranpun terjadi dengan pengusiran orang
Madura dari Kabupaten Sambas .
Sebagai
seorang Raja dan pemimpin informal ternyata keberadaan Istana Pada waktu itu
dijadikan sebagai pemersatu oleh orang – orang melayu. Beliau dianggap mampu
menjadi pemimpin orang melayu pada waktu itu walaupun sebenarnya dihati
kecilnya tidak menginginkan terjadinya kerusuhan yang mengakibatkan korban
nyawa yang begitu banyak Keberadaan beliau pada waktu itu dijadikan sebagai
pedoman dan symbol pemersatu orang Melayu , bagi setiap tindakan yang diambil selalu dikonsultasikan
dengan beliau . Sampai berakhirnya masa kerusuhan dimana beliau selalu
dijadikan tempat untuk mengadu , dimana banyak orang – orang Melayu diKabupaten
Sambas tidak lagi menginginkan orang Madura untuk kembali lagi ke Sambas.
Sebagai seorang raja beliau menjadi utusan untuk menyampaikan maksud dari etnis
Melayu yang tidak lagi menginginkan orang Madura kembali lagi ke Sambas, dengan
bahasa yang diplomatis beliau menyampaikan maksud dari masyarakat Sambas tersebut
. Peristiwa – peristiwa yang sudah terjadi itu ternyata menempa beliau menjadi
seorang pemimpin informal yang disegani oleh banyak orang baik dari kalangan
birokrasi maupun dari masyarakat umum . Beliau selalu menyampaikan sesuatu apa
adanya yang benar dibilang benar dan yang salah akan tetap dibilang salah .
![]() |
Pada Tahun 2000
pasca kerusuhan orang – orang Melayu di Kabupaten Sambas melalui Forum
Komunikasi Pemuda Melayu ( FKPM ) membuat sebuah rekomendasi kepada Majelis Adat
Istiadat Istana Alwatzikhoebillah Sambas yang isinya menginginkan Raden Winata
Kesuma diangkat menjadi Sulthan Sambas. Keinginan tersebut ternyata ditolak
oleh beliau karena untuk menjadi seorang sulthan di Sambas tidaklah sembarangan
, supaya tidak mengecewakan maksud dari
FKPM tersebut beliau hanya bersedia diangkat sebagai putra mahkota dengan gelar
Pangeran Ratu . Pada hari Sabtu , tanggal 15 juli 2000 melalui musyawarah
Kerabat maka dinobatkanlah Raden Winata Kesuma sebagai putra mahkota dengan gelar
Pangeran Ratu Winata Kesuma , dihadiri oleh para Kerabat Raja – Raja Se Kalbar
Pontianak , Mempawah, Landak , Sanggau dan Sintang, Gubernur Kalbar Brigjen
Aspar Aswin, Bupati Sambas Kolonel Tarya Aryanto, Tokoh Agama , Tokoh
Masyarakat dan Rakyat Se Kabupaten Sambas. Penggelaran itu adalah dalam rangka
menyambung kebiasaan Adat Istiadat yang
terputus dan sebagai khasanah Budaya yang perlu dipertahankan dan dikembangkan
.
![]() |
Sejak dinobatkan sebagai seorang Putra Mahkota di Istana
Alwatzikhoebillah Sambas beliau bertekat untuk membangun sebuah dinasti baru di
dalam Negara Kesatuan Rapublik Indonesia yaitu menjadikan Istana
Alwatzihoebillah Sambas pusat budaya Melayu di Sambas dan menjadikan kawasan
Istana sebagai tempat obyek wisata. Untuk
mewujudkan cita – citanya tersebut beliau membentuk

sekretariat di Istana dan yang ditunjuk sebagai kepala
sekretariat adalah Urai Riza Fahmi,S.Pd
sepupu beliau sebelah ibunya. Keberadaan sekretariat di istana adalah
berfungsi untuk mengurus segala administrasi ,
jadwal dan apa saja kegiatan
beliau selama satu tahun , membuat pengajuan anggaran operasional Istana untuk
diajukan ke Pemda Sambas . Sejak tahun 2004
usulan anggaran untuk operasional Istana disetujui dengan besar dana
yang diberikan oleh Pemda Rp.
100.000.000,- ( Seratus Juta ) untuk satu tahun . Sejak itu kegiatan Istana
berjalan dengan lancar sesuai dengan fungsinya sebagai pusat budaya dan
pariwisata .
Pangeran Ratu Winata Kesuma dalam
menjalankan fungsinya sebagai seorang Raja di Negara Kesatuan Rapublik
Indonesia ( NKRI ) tidak sama seperti yang pada jaman Sulthan Muhammad Mulia
Ibrahim Tsafiudin dimana pada masanya Istana Alwatzikhoebillah Sambas hanya
berfungsi sebagai pusat budaya dan pariwisata .
Tugas Beliau adalah melestarikan
budaya para leluhurnya . Adapun program yang dibuat oleh beliau adalah sebagai
berikut :
1.
Membenahi organisasi di Istana
Alwatzikhoebillah Sambas
2.
Mengadakan rehab dan pembangunan fisik
dilingkungan Istana
3.
Pembenahan makam – makam para sulthan
yang masih terbiar
4.
Melengkapi perangkat adat istiadat
Istana .
5.
Mempromosikan Istana ke Seluruh
Nusantara termasuk ke Semenanjung Malaysia dan Brunai Darussalam .
6.
Pembuatan buku sejarah, Silsilah dan
VCD tentang
kerajaan Sambas
7.
Pembangunan Water Front Muare Ulakan
8.
Menjadikan Istana sebagai Muspida ke
enam .
![]() |
Hal menonjol yang beliau lakukan sejak dinobatkan adalah Memperkenalkan Lomba Sampan
Tradisional Bidar Race Sampai ke Labuan dan Sarawak Regatta Kucing Sarawak dan
setiap Ulang Tahun Penggelarannya Sebagai Pangeran Ratu selalu mengadakan lomba
sampan bidar ( Bidar Race ) . Pada Tahun 2002 bekerja sama dengan Lembaga Adat
Melayu Serantau yang di ketuai oleh H. Mawardi Rivai mengadakan Events Lomba
Sampan Bidar yang di ikuti oleh Malaysia ( Sarawak ,Labuan, Sabah ) , Brunai
Darussalam , Thailand , Riau , Kesulthanan Pontianak Panembahan Mempawah , Landak , Sintang ,
Sanggau , Matan , Sekadau . Kegiatan tersebut membuat kota Sambas menjadi macet
karena ramainya orang – orang yang akan menyaksikan pesta budaya terbesar yang pernah diadakan di Kota Sambas
.
Pada tahun 2006 beliau
memberanikan diri mencalonkan diri dalam Pilkada di Kabupaten Sambas sebagai
Calon Wakil Bupati berpasangan dengan Ir. Prabasa Anantatur, tujuan beliau
adalah
![]() |
untuk meramaikan pesta demokrasi dan
mengukur sejauh mana loyalitas masyarakat Kabupaten Sambas terhadap institusi Istana Alwatzikhoebillah Sambas
yang beliau pimpin. Hasilnya seperti yang diketahui bahwa pasangan beliau
dengan Ir. Prabasa hanya berada diurutan nomor dua diatas pasangan Urai Barudin Idris dan Ir.
Zulfidar Zaidar dan yang menjadi pemenang Bupati Sambas Periode 2006 – 2011 adalah pasangan Ir . Burhanudin A . Rasyid dengan dr.
Juliarti Djuhardi Alwi.
Tahun 2007 Kalbar diberi kepercayaan
menyelenggarakan PSBKN II yang di pusatkan di empat Kabupaten yaitu Kota
Pontianak untuk kegiatan Kirab Budaya , Mempawah untuk kegiatan pembukaan ,
Sambas untuk kegiatan Mubes dan Ketapang untuk kegiatan jiarah dan keseniah . Kegiatan Mubes Raja – Raja Se
Nusantara dilaksanakan pada hari Jum’at , 16 Maret 2007 , dihadiri oleh Raja – Raja Se – Nusantara dan
menghasilkan Piagam Sambas . Kegiatan Mubes Raja – Raja diSambas ini merupakan
kegiatan inti dari seluruh kegiatan PSBKN II , berlangsung sukses dan
meninggalkan kesan – kesan yang baik bagi tamu – tamu yang hadir dalam mubes
tersebut .
Beliau selalu mengikuti pertemuan –
pertemuan yang dilakukan oleh forum keraton – keraton Nusantara mulai dari Forum
Komunikasi Keraton Nusantara ( FKKN ) di Solo
, sampai dibentuknya Forum Silaturrahmi Keraton Nusantara ( FSKN )
dengan

musyawarah Agung di Bali tanggal 29 Juli – 3 Agustus 2007 .
Mengikuti Rakernas I Forum Komunikasi Silaturahmi Keraton Se – Nusantara di
Hotel Sulthan Jakarta , 9 – 11 Januari 2008 dan mendukung pembuatan Permendagri
Nomor 39 Tahun 2007 Tentang “ Pedoman
Fasilitasi Organisasi Kemasyarakatan Bidang Budaya , Keraton , dan Lembaga Adat
Dalam Pelestarian dan Pengembangan Budaya Daerah “ .
![]() |
Selama tujuh tahun delapan bulan sejak
dinobatkan sebagai Pangeran Ratu pada tanggal
15 Juli 2000 , banyak dari program yang direncanakan oleh beliau sudah
terlaksana diantaranya :
1.
Istana sudah mempunyai organisasi yang
tetap
2.
Keadaan Fisik Lingkungan Istana sudah
terbenahi
3.
Perangkat Kerajaan sudah lengkap
4.
Makam – makam sebagian sudah dibenahi
5.
Pembuatan buku sejarah , Silsilah dan
VCD sudah terlaksana
6.
Istana Alawatzikhoebillah Sambas sudah
dikenal secara Nasional dan Internasional
7.
Pembangunan Water Front sebagian sudah
terlaksana
8.
Menjadikan Istana sebagai Muspida ke –
6 belum tercapai
Pada tanggal hari Senin tanggal 14
Januari 2008 pukul 01.00 beliau mendapat
serangan jantung , oleh istrinya dibawa ke RSUD Sambas dibawah perawatan dr. Nining , kemudian pada
pukul 15.30 beliau dibawa ke Rumah Sakit
Antonius Pontianak dibawah rawatan dr.
Taswin sepuluh hari berada di Rumah Sakit
Antonius keadaan beliau semakin memburuk dan akhirnya pada hari Kamis
tanggal 24 Januari 2008 Pangeran Ratu H. Winata Kesuma dibawa ke Rumah Sakit
Jantung Harapan Kita Jakarta dibawah perawatan dr.Sunarya . Selama delapan hari
berada di RSJHK Jakarta beliau mendapat perawat yang intensif , tetapi Tuhan
berkehendak lain , Pangeran Ratu Menghembuskan napas terakhir dihadapan sang
istri pada hari Jum’at tanggal , 1 Februari 2008 bertepatan dengan 23 Muharram
1429 Hijriah .
![]() |
Jenazah dibawa dari Jakarta pada hari
Sabtu , 2 Februari 2008
pukul 08.00 dengan menggunakan
pesawat Batavia dan sampai di Pontianak pukul 09.15 Wiba kemudian dibawa ke
Sambas dengan iringan mobil jenazah dan yang
mengikuti perjalanan Almarhum dari Pontianak
sampai ke Sambas sebanyak 40 buah mobil , pukul
14.50 Wiba jenazah tiba di
Sambas , langsung disemayamkan sebentar
di Istana Alwatzikhoebillah dan sebelum dibawa ke Masjid Agung Jami’ untuk
disembahyangkan dilakukan upacara Penobatan Putra Beliau yaitu Raden Muhammad
Tarhan dengan gelar Pangeran Ratu Muhammad
Tarhan didepan jenazah menurut
adat istiadat kesulthanan disaksikan
oleh kerabat , tokoh agama , tokoh masyarakat dan rakyat Kabupaten Sambas
.Kemudian jenazah dibawa ke Masjid Agung Jami’ Sulthan Muhammad Tsafiuddi II
oleh delapan orang panglima kerajaan yang berpakaian lengkap . Seusai
disholatkan jenazah Pangeran kembali ditandu delapan panglima menuju ke tempat
peristirahatan terakhir yang khusus di persiapkan untuk beliau sesuai dengan
amanahnya semasa hidup ingin membuat
sebuah pemakaman yang baru supaya
dikenal dalam sejarah kerajaan Sambas .Dinobatkannya Pangeran Ratu Muhammad
Tarhan sebagai pewaris tahta kerajaan tujuannya adalah agar tidak terjadi
kekosongan didalam organisasi Kerajaan , sesuai adat istiadat yang berlaku di
Istana Alwatzikhoebillah , apabila seorang raja meninggal dunia pelantikan
anaknya dilakukan didepan jenazah orang
tuanya sebelum jenazahnya dikebumikan .
![]() |
![]() |
NAMA – NAMA
SULTHAN YANG PERNAH
BERTAHTAH DI KESULTHANAN SAMBAS :
1.
Raden Sulaiman Bin Raja Tengah bergelar Sulthan Yang Dipertuan Muhammad Tsyafiuddin I ( Murhum Sulaiman )memerintah , 10 Zulhijjah 1040 H (9 Juli 1631) - 10
Muharam 1080 H (10 Juni 1669 M)
2.
Raden Bima Bin Raden Sulaiman (Murhum Bima ) bergelar Sulthan Muhammad Tajuddin memerintah, 10 Muharam 1080 H (10 Juni 1669 M) – 1 Syafar 1120 H (21 April
1708)
3.
Raden Milian Bin Raden Bima ( Murhum Adil ) bergelar Sulthan Umar Aqamaddin I ,
memerintah 2 Syafar 1120 H (22 April
1708) - 2 Rabiulawal 1145 H (22 Agustus 1732 )
4.
Raden Bungsu Bin Raden Milian ( Murhum Bungsu) bergelar Sulthan Abubakar Kamaluddin ,memerintah 3 Rabiul awal 1145 H (23 Agustus 1732 ) - 8
Rajab 1175 H (1 Februari 1762)
5.
Raden Jama’
Bin Raden Bungsu (Murhum Jama’) bergelar Yang dipertuan Sulthan Umar Aqamaddin II, Memerintah 9 Rajab 1175 H (2 Februari 1762) – 12 Rabiul Awal 1200H (2 Januari 1786) digelar Yang Dipertuan. Memerintah lagi 15 Ramadhan 1207 H (15 April 1793) sampai wafat 10 Zulqaidah 1216 H (13 Maret 1802)
6. Raden Gayung Bin Raden Jama’ (Murhum Gayung) bergelar Sulthan Muda Ahmad , memerintah 12 Rabiul Awal 1200H (2 Januari 1786) – 15 Ramadhan 1207 H (15 April 1793)
7.
Raden Mantri Raden Jama’ (Murhum Janggut) bergelar Sulthan Abubakar Tajuddin I , memerintah 11 Zulqaidah 1216 H (14 Maret 1802) – 20 Ramadhan 1229 H (4 September 1814)
8. Raden Pasu Bin Raden Jama’ (Murhum Anum) bergelar Sulthan Muhammad Ali
Tsyafiuddin I , memerintah 1 Muharram 1231 H (2 Desember 1815) – 2 Muharram 1244 H (14 Juli 1828)
9.
Raden Sumba Bin Raden Jama’ (Murhum Usman) bergelar Sulthan Usman Kamaluddin/Wakil Sulthan ,memerintah 2 Muharram 1244 H (14 Juli 1828)-7 Ramadhan 1247 H (8 Februari 1832)
10.
Raden Semar Bin Raden Jama’ ( Murhum Tengah) bergelar Sulthan Umar Aqamaddin III/Wakil Sulthan, memerintah 8 Ramadhan 1247 (9 Februari 1832) – 1 Muharram 1263 H (19 Desember 1846)
11. Raden Ishak Bin Raden Pasu ( Murhum Cianjur) bergelar Sulthan Abubakar Tajuddin II , memerintah 2 Muharram
1263 H
(20
Desember 1846) – 23 Sa’ban 1271 H (10 Mei 1855)
12.
Raden Toko’ Bin Raden Semar ( Murhum Tanjung) bergelar Sulthan Umar Kamaluddin / Wakil Sulthan , memerintah 23
Sa’ban 1271 H (10 Mei 1855) – 25 Rabiul awal 1283 H (6 Agustus 1866)
13.
Raden Afifuddin Bin Raden Ishak ( Datuk Tua) bergelar Sulthan Muhammad Tsyafiuddin II , memerintah 25 Rabiul awal 1283 H ( 6 Agustus 1866 ) – 15
Rabiul Akhir 1341 H (4 Desember 1922)
14.
Raden Muhammad Aryadiningrat Bin Raden Afifuddin bergelar Sulthan Muhammad Ali Tsyafiuddin II / Wakil Sulthan, memerintah 15 Rabiul Akhir 1341 H ( 4
Desember 1922) – 2 Rabiul Akhir
1345 ( 9 Oktober 1926 )
15.
Raden Muhammad Mulia Ibrahim Bin Raden Ahmad Agus bergelar Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsyafiuddin, memerintah 15 Zulhijzah 1349 H (2 Mei 1931) - 1943 M.
Salam tuan,
BalasHapusAdakah pihak tuan pernah menemui nama Ure bin merpati dalam susur galur tuan tidak kira orang besar atau orang kecil kalau ada tolong berbagi info dengan saya, wasalam.
Assalamu'ailaikum,
BalasHapusSaye nak betanya tentang silsilah Urai Asyfaruddin Yunus bin Rd. Yunus bin Pangeran Kasuma Indra Sambas..jike ade yg tau mohon infonye, mungkin Pak Ngah Urai Riza Fahmi ade nyimpan silsilah Kerabat Keraton Sambas.
Wassalam,
Urai Dedi Kurniawan
Tambahan min untuk zuriat uray herlan bin uray bujang bin raden muhammadun bin pangeran syarifudin bin sultan umar tajuddin keturunannya masih ada yaitu 1.uray Ervina (perempuan
BalasHapus2.uray juraida (perempuan
3.uray gunawan (laki -laki
4.uray andriani (perempuan