A. Raden
Sulaiman bergelar Sulthan Muhammad Tsafiuddin I
Seperti yang telah diceritakan terdahulu bahwa Sulthan Sambas Islam yang
pertama dari dinasti baru adalah Raden Sulaiman yang dinobatkan di Lubuk Madung
pada hari Senin 10 Zulhijjah 1040 H dengan gelar Sulthan Muhammad Tsafiuddin I. Pada
masa pemerintahaanya baginda telah menanamkan patok sejarah dengan membuka
pusat pemerintahannya yang baru. Sulthan Muhammad Tsafiuddin I juga telah menyatukan pemerintahan kerajaan
Sambas yang terpecah dua yaitu yang berpusat di Lubuk Madung dan yang berpusat
di Kota Balai Pinang. Baginda juga berhasil menyatukan kembali hubungan
kekerabatan yang telah retak pada masa Ayahnya Raja Tengah dengan Sulthan
Brunai, dengan mengutus anaknya Raden Bima ke Brunai untuk bertemu dengan
Sulthan Brunai yaitu Sulthan Mahyudin.
Sulthan Muhammad Tsafiuddin I dengan permaisurinya yang bernama Raden
Mas Ayu Bungsu dikaruniai
seorang putra dan dua orang putri masing - masing bernama :
1.
Raden
Ratna Wati, bersuamikan Pangeran Kesuma Yuda mempunyai seorang putra bernama Raden
Putra digelar Pangeran Kesuma Yuda, tidak mempunyai keturunan.
2. Raden Bima ( Dilahirkan pada hari Minggu, 1 Zulqaidah 1055 H, bergelar
Sulthan Muhammad Tadjudin, Sulthan Sambas ke– 2
3. Raden Ratna Dewi, Bersuamikan Raden
Demang, Putra Ratu Mas Intan dari Kerajaan
Landak digelar Pangeran Dipa' dikaruniai putra - putri sebagai berikut :
3.1. Utin Kumala, menjadi
Permaisuri Sulthan Sambas Ke - 3 yaitu Sulthan Umar Aqamaddin di Gelar Ratu
Agung.
3.1.1. Raden Badaruddin
3.1.1. Raden Badaruddin
3.1.2. Raden Kuning digelar Pangeran Lukman.
3.1.3. Gusti Usman digelar Pangeran Dipa’
3.2. Raden Badaruddin Bin Pangeran Dipa'
mempunyai dua orang putra :
1.
Raden Abdul Hamid
2.
Raden Abdul Qadir
3.2.2. Raden Abdul Qadir Bin Raden Badaruddin
mempunyai anak :
1. Raden
Abdul Gani ( Menjadi Imam di Kerajaan
Landak )
2. Raden Haji.
3.2.2.1. Raden Abdul Gani Bin Raden Abdul Kadir ( Imam di Kerajaan
Landak ) mempunyai anak :
1. Tiya' Mokhtar digelar Pangeran Temenggung Nata Kesuma Negara Landak
2. Pangeran Temenggung Nata
Kesuma Negeri Landak mempunyai anak :
2. 1. Pangeran Wiranata
diangkat menjadi Wakil Panembahan Landak
3. Pangeran Marta
4. Utin Hasih
5. Tiya' Abdul Kadir
6. Tiya' Jongkong Beristrikan Urai Aisyah Binti
Pangeran Cakra Negara Sambas Kampung Tumok
7. Mas Shafiyah
8. Tiya' Muhammad Khalid
9. Tiya' Muhammad disebut orang Ya' Bujang
10. Mas Sindut
11. Mas Da'i
12. Tiya' Abdul Hamid
13. Mas Sa'udah
3.2.1.2. Raden Haji Bin Raden
Abdul Kadir mempunyai anak
1. Perempuan bersuamikan Penembahan Landak
2. Tiya' Muhammad Saleh Beristrikan Urai Tijah Bin
Pangeran Cakra Muhammad Ali Kampung Tumok
3.3. Raden Kuning Bin Pangeran Dipa' digelar
Pangeran
Lukman mempunyai anak :
1.
Raden Suta Manggala
2. Raden Riya
3. Urai Hamid
4. Urai Hitam
5. Urai Iti
6. Urai Aning
3.3.1. Raden Suta Manggala Bin Raden Kuning mempunyai anak :
3.3.1.1. Mas Kertas mempunyai anak :
1. Mas Pirak
2. Mas Bulan
3. Mas Mail
4. Mas Ahmad
5. Mas Inoh digelar Pangeran
Sumajaya beristrikan Urai Bolok anak Daeng Alihan
6. Mas Lamah
3.3.2. Raden Riya Bin Raden Kuning mempunyai anak :
1. Pangeran Cakra Negara Muhammad Ali
2.
Mas Timah
3.
Mas Antara
bersuamikan Mas Ibrahim
4.
Mas Su’idah bersuamikan Wak Terang
5.
Ya' Awal
6.
Mas Raba
3.3.2.1. Pangeran Cakra Negara Muhammad Ali Bin Raden Riya mempunyai anak :
3.3.2.1. Pangeran Cakra Negara Muhammad Ali Bin Raden Riya mempunyai anak :
1. Urai
Rukut digelar Pangeran Cakra
Negara
2. Urai Tijah bersuamikan Ya'
Muhamma Saleh
3. Urai Bakar
4. Urai Lamah bersuamikan Raden
Kundil
5. Urai Katto'
6. Urai
Sidik
3.3.2.2. Mas Timah Binti Raden Riya
mempunyai anak :
1. Mas Munah bersuamikan Mas Mail
3.3.2.3. Mas Antara Binti Raden Riya bersuamikan Mas Ibrahim orang Trengganu mempunyai anak :
1. Mas Tahir
3.3.2.4. Mas Su'idah Binti Raden Riya
bersuamikan Wak Terang orang bugis
mempunyai anak :
1. Muhammad Saleh
2. Timang bersuamikan orang bugis
3.3.3. Urai Hamid Bin Raden Kuning mempunyai
anak :
1. Mas Peniti
2. Mas Zainaf tidak berzuriat
3. Mas Mail
4. Mas Ishak
5. Mas Taha
6. Mas Yusuf
3.3.3.4. Mas Ishak Bin Urai Hamid mempunyai anak :
1. Mas Sulung
2. Mas
Muhammad Kawi
3. Mas Utih
4. Mas
Hasan
5. Mas
Fatimah
6. Mas Susin
7. Mas
Umar
3.3.3.6. Mas Yusuf Bin Urai Hamid mempunyai
anak :
1. Raden Yunus
2. Mas Tajuddin
3. Mas Siti
4. Mas Muhammad Ali
5. Mas Lias
6. Mas Hatijah
3.3.4. Urai Hitam Binti Raden Kuning bersuamikan Daeng dari Mempawah mempunyai anak :
1. Daeng Alihan mempunyai anak
:
1. Urai Bolok bersuamikan Pangeran Sumajaya Ino
3.3.5. Urai Iti Binti Raden Kuning bersuamikan Datuk Bandar Bangsa Mas, orang Siam mempunyai anak :
1. Mas Dulmanan
2. Mas Baha
1.3.5.1. Mas Dulmanan anak Urai Iti mempunyai anak:
1. Raden Tuangsa
1.3.5.2. Mas Baha anak Urai Iti mempunyai anak :
1.3.5.1. Mas Dulmanan anak Urai Iti mempunyai anak:
1. Raden Tuangsa
1.3.5.2. Mas Baha anak Urai Iti mempunyai anak :
1. Mas Haji Hasan
2. Mas Siti Zaitun
3. Mas Amin
4. Mas Derahman
5. Mas Siti Nafsah
3.3.6. Urai Aning Binti Raden Kuning bersuamikan Haji Abdul Kadir, orang Deli Bangsa Enci' mempunyai anak :
1. Encik Bisah
2. Enci' Tikule
3. Enci' Munah
3.3.6.1. Enci' Bisah anak Urai Aning bersuamikan Pangeran, mempunyai anak:
3.3.6.1. Enci' Bisah anak Urai Aning bersuamikan Pangeran, mempunyai anak:
1. Raden Bujang
2. Urai Sembaga
3. Urai Putih bersuamikan Pangeran
Jaya Kesuma Kuris
4. Raden Bakung
3.4.Gusti Usman bin Pangeran Dipa digelar Pangeran Dipa'
1. Pangeran Muka'
2.
Pangeran Temenggung.
3.4.1. Pangeran Mukak Bin Pangeran Dipa' mempunyai anak :
3.4.1. Pangeran Mukak Bin Pangeran Dipa' mempunyai anak :
1. Pangeran Kesuma Jaya
2. Utin Jamaliah bersuamikan Pangeran
Suta Negara tidak berzuriat
3. Ampuan Bon digelar Pangeran
Kesuma tidak berzuriat
4. Pangeran Tijah tidak berzuriat
5. Pangeran Badaruddin
3.4.1.1. Pangeran Kesuma Jaya Bin Pangeran Mukak
3.4.1.1. Pangeran Kesuma Jaya Bin Pangeran Mukak
1. Utin Fatimah bersuamikan Pangeran
Badaruddin anak Pangeran Temenggung Brunai
3.4.1.5. Pangeran Badaruddin Bin Pangeran Mukak
3.4.1.5. Pangeran Badaruddin Bin Pangeran Mukak
1. Pangeran Muhammad Ali
2. Pangeran Daud
3.4.2.1. Pangeran Suta Negara Bin Pangeran Temenggung
1. Pangeran Muhammad Arsyad
2. Pangeran Yusuf
B. Raden
Bima bergelar Sulthan Muhammad Tajuddin
Sulthan Muhammad Tadjudin merupakan Sulthan Sambas yang Ke – 2 ,
Baginda memerintah Kerajaan Sambas Islam dari Tahun 1080 H – 1120 H bersamaan 1669 – 1708 M Pada masa
pemerintahannya Kerajaan Sambas dari hari ke hari semakin berkembang dengan
pesatnya. Dibidang perdagangan Baginda
menjalin hubungan dagang dengan kerajaan – kerajaan tetangga , pada masa itu
hasil yang paling terkenal adalah hasil hutan seperti Damar dan
Rotan . Dibidang keagamaan Baginda Sulthan membangun Masjid dan surau –
surau, sehingga pada masa itu Kerajaan Sambas menjadi semakin dikenal oleh kerajaan –
kerajaan tetangganya . banyak para pedagang
yang datang untuk berdagang . Baginda Sulthan juga menjalin hubungan
politik dengan kerajaan – kerajaan tetangganya dengan cara menikahkan putri –
putrinya dengan para Bangsawan dari
Kerajaan Tetangganya, Seperti Kerajaan
Mempawah , Brunai , Aceh , Sanggau dan
Trengganu.
Beliau juga berhasil
menyambung hubungan silaturrahmi dengan kerajaan Matan dan Brunai. Di Kerajaan
Mata beliau disambut dengan meriah oleh Sulthan Zainudin dan akhirnya dijodohkan
dengan adik Sulthan yang bernama Putri Indra Kesuma. Di Brunai
beliau juga disambut baik oleh Sulthan Brunai pada waktu itu yang memerintah
adalah Sulthan Muhyidin, pada puncak
acata beliau di beri gelar Sulthan Anom dan dianugerahi dengan perangkat
kerajaan berupa tombak canggah 8 buah, Tombak Emas 1 buah, Payung kuning 1
buah, payung ubur - ubur 2 buah,
seperangkat alat – alat kesenian beserta pemainnya, sepasang puan (tempat sisir yang berbentuk seperti burung),
bunga getar 2 buah, sepasang dian (tempat lilin) sebagainya. Perangkat tersebut
sampai sekarang masih dipergunakan dalam acara – acara adat di Istana
Alwatzikhoebillah Sambas.
Raden Bima mendapat
dua gelar sulthan, yaitu gelar Sulthan Anom yang diberikan oleh Sulthan
Muhyidin dan gelar Sulthan Muhammad Tajuddin yang diberikan oleh ayahnya. Menurut
analisa penulis gelar sulthan yang diberikan oleh Sulthan Muhyidin adalah
sebagai legitimasi beliau untuk menguasai Sarawak, sehingga Sarawak resmi masih
dibawah kekuasaan Sambas dan gelar Sulthan yang diberikan oleh ayahnya adalah
sebagai penerus tahta kerajaan Sambas Islam.
Sulthan
Muhammad Tadjudin memerintah Kerajaan Sambas selama kurang lebih 40 tahun,
Baginda wafat pada hari Jum’at , 1 syafar 1120 H bersamaan 21 April 1708 M dalam usia 65 Tahun. Setelah Wafat Baginda
lebih dikenal dengan sebutan Murum Bima. Untuk menggantikannya maka dinobatkanlah
Raden Milian sebagai Sulthan Sambas Islam yang ke – 3
pada hari Sabtu , 2 Syafar 1120 H bersamaan 22 April 1708 M dengan gelar Sulthan Umar Aqamaddin I.
1.
Raden Milian ( Putra Mahkota )
lahir di Sukadana pada hari Minggu, 2 Rabiul Awal 1075 H bersamaan
22 September 1664 M Bergelar
Sulthan Umar Aqamaddin I
2. Raden Tengah dinikahkan dengan
Opu Daeng Kemasik, yaitu adik kandung Opu Daeng Menambon Raja Mempawah di gelar
Pangeran Mangkubumi
3. Raden Zainab dinikahkan dengan
Tuan Sayid Ali berasal dari Aceh digelar Pangeran Suradilaga
4.
Raden Rasmi dinikahkan dengan
Bangsawan dari Sanggau digelar Pangeran Kuria
5.
Raden Fatimah dinikahkan dengan
Pangeran Temenggung berasal dari Trengganu
6. Raden Ratna Kumala dinikahkan
dengan orang Siantan berdarah Raja Brunai digelar Pangeran Timba Bayi.
Berikut ini adalah zuriat dari Sulthan Muhammad Tajuddin :
2. Raden Tengah Binti Sulthan Muhammad Tadjudin
bersuamikan Opu Daeng Kemasik dari Mempawah digelar
Pangeran Mangkubumi mempunyai anak :
1. Mas siti
2. Mas Saja
3. Daeng Muka
4. Mas Utih
3. Raden Zainab Binti Sulthan Muhammad
Tadjudin bersuamikan Syarif Ali dari Aceh digelar Pangeran Suradilaga mempunyai anak :
1. Pangeran
Adi Kesuma mempunyai anak :
1. Urai Syarifah bersuamikan
Pangeran Temenggung anak Murhum Jama' mempunyai anak :
1. Urai Bakar digelar Pangeran
Kesuma Negara
2. Urai Tua bersuamikan Pangeran Ratu
Mangkubumi
4. Raden Rasmi Binti Sulthan Muhammad Tadjudin bersuamikan
keturunan Raja Sanggau Kapuas digelar Pangeran Kuria mempunyai anak :
1. Pangeran Suradilaga
2. Pangeran Anum Berong
3. Urai Inuk
4. Mas Parbu
4.1. Pangeran Suradilaga anak Raden Rasmi mempunyai anak :
1. Mas Bujang
2. Mas Mail
3. Mas Kadir ( mati diselamkan oleh Murhum Tengah karena
menjadi kepala penyamun )
4. Mas Itam
5. Mas Ibak
6. Mas Mandi
7. Urai Mala bersuamikan Pangeran Badarudin Berdarah Raja Brunai
8. Urai Bulan bersuamikan orang kaya Bujang
4.1.7. Urai Mala Binti Pangeran Suradilaga bersuamikan Pangeran Badarudin berdarah raja Brunai mempunyai anak :
1. Mas Ali Mudin
2. Mas Derahman
4.1.7. Urai Mala Binti Pangeran Suradilaga bersuamikan Pangeran Badarudin berdarah raja Brunai mempunyai anak :
1. Mas Ali Mudin
2. Mas Derahman
3. Mas
Ja'far
4. Mas Zainab bersuamikan Pangeran Pekak
5. Raden Ratna Kumala Binti
Sulthan Muhammad Tadjudin bersuamikan orang Siantan berdarah Raja Brunai digelar Pangeran Timbak Bayi mempunyai anak:
1. Pangeran Kesuma dilaga Dituladung, lari
kenegeri Palembang beristrikan Urai Busu Binti Sulthan Abubakar Kamaluddin ( Murhum
Bungsu )
1.1.
Pangeran
Kesuma Dilaga Dituladung anak Raden Ratna
1.
Perempuan bersuamikan Sumadilaga
2. Raden Busu bersuamikan Pangeran Adi
orang Brunai
3. Raden Palembang beristrikan Raden
Kicak Binti Pangeran Jaya Kesuma
5.1.1. Perempuan anak Pangeran
Kusuma Dituladung bersuamikan Pangeran Sumadilaga mempunyai anak :
1.
Mas Andil
5.2.
Pangeran Mangku anak Raden Ratna Kumala mempunyai anak :
1. Mas Siti bersuamikan Sulthan Umar Aqamaddin II ( Murhum Jama' ) digelar
Mas Sulthan
2. Raden Busu bersuamikan Nakoda Batang
orang bugis
3. Mas Utih bersuamikan Raden Mulia
anak Raden Fatimah Binti Sulthan Muhammad Tadjudin
5.2.1. Mas Siti Binti Pangeran Mangku bersuamikan Sulthan Umar aqamadin II ( Murhum Jama' digelar Mas Sulthan mempunyai anak :
5.2.1. Mas Siti Binti Pangeran Mangku bersuamikan Sulthan Umar aqamadin II ( Murhum Jama' digelar Mas Sulthan mempunyai anak :
1. Raden Mantri digelar Sulthan Abubakar Tadjudin I ( Murhum Janggut )
Sulthan Sambas ke - 7
2. Raden Sumba digelar
Sulthan Usman Kamaluddin ( Murhum Usman ) Sulthan Sambas ke - 9 ( Wakil
Sulthan )
5.2.2. Raden Busu Binti Pangeran Mangku bersuamikan Nakoda Batang orang bugis mempunyai anak :
5.2.2. Raden Busu Binti Pangeran Mangku bersuamikan Nakoda Batang orang bugis mempunyai anak :
1. Mas Busu
6. Raden Fatimah Binti Sulthan Muhammad Tadjudin bersuamikan Pangeran Temenggung dari Trengganu mempunyai anak :
1. Raden Mulia beristrikan Mas Utih Binti
Pangeran Mangku anak Raden Ratna Kumala.
6.1. Raden Mulia anak Raden Fatimah Binti Sulthan Muhammad Tadjudin beristrikan Mas Utih Binti Pangeran Mangku anak Raden Ratna Kumala Binti Sulthan Muhammad Tadjudin mempunyai anak :
1. Mas Sulung
2. Mas
Ratna bersuamikan Sulthan Abubakar Tadjudin I (Murhum Janggut )
3. Mas Kasim
4. Mas
Hamid
6.1.3. Mas Kasim Bin Raden Mulia mempunyai anak :
1. Mas Umar beristrikan Urai Timah Binti
Pangeran Kesuma Negara
6.1.3.1. Mas Umar Bin Mas Kasim mempunyai anak :
6.1.3.1. Mas Umar Bin Mas Kasim mempunyai anak :
1. Mas Haji Lasa
2. Mas Idris
3. Mas Lasum
2. Mas Idris
3. Mas Lasum
C. Raden
Milian Bergelar Sulthan Umar Aqamaddin I
Raden Milian adalah putra Sulthan Muhammad
Tadjudin ( Murhum Bima ) dengan permaisurinya yang bernama Putri Indera Kesuma
, yang merupakan adik Sulthan Zainudin Sulthan Matan. Baginda dilahirkan di Sukadana pada
hari Minggu, 2 Rabiul Awal 1075 H
bersamaan 22 September 1664 M Baginda
dinobatkan menjadi Sulthan Sambas Islam yang Ke – 4 sehari
setelah Ayahndanya mangkat yaitu pada hari Sabtu , 2
Syafar 1120 H bersamaan 22 April 1708 M.Baginda memerintah Kerajaan
Sambas selama 25 tahun sampai akhirnya
mangkat pada hari Jum’at , 2 Rabiul
Awal 1145 H bersamaan 22 Agustus 1732 M dalam usia
68 tahun.
Pada masa pemerintahanya, Baginda hanya melanjutkan cita – cita
Ayahndanya Sulthan Muhammad Tadjudin, untuk memajukan dan memakmurkan rakyat di Kerajaan Sambas. Agama Islam
dijadikan agama resmi kerajaan , dan berkembang dengan pesatnya, sehingga
banyak para mubalirq yang berdatangan ke Sambas untuk membantu Sulthan mengembangkan Islam lebih dalam lagi, diantaranya
yang pernah datang dan menetap di Sambas adalah Syec Abdul Jalil Al Patani ,
beliau merupakan seorang ulama besar dari Patani Thailand yang mendapat suaka
politik dari Sulthan Umar Aqamaddin I karena kalah perang dalam mempertahankan
Agama Islam di Patani Thailan. Di Sambas
Syech Abdul Jalil Al Patani diangkat sebagai Mufti besar Kerajaan Sambas
sampai akhirnya wafat dan dimakamkan di Sambas yaitu di Desa Lumbang . Pada
masa pemerintahan Sulthan Umar Aqamaddin I , Sulthan Sambas Islam yang ke – 3
dibangun sebuah masjid baru dengan nama Masjid “ Kamasallaita “
. Selama Baginda memerintah Kerajaan Sambas , rakyat Sambas pada waktu itu
hidup dalam keadaan berkecukupan dan makmur. Dalam menjalankan roda
pemerintahannya baginda selalu adil dan bijaksana dalam memutuskan suatu
perkara sehingga tidak ada pihak – pihak yang dirugikan. Demikianlah Riwayat
Sulthan Umar Aqamadin I , sampai akhirnya Baginda wafat masih tetap dikenang dengan sebutan Murhum Adil.
Setelah
Baginda wafat dinobatkanlah Putra Mahkota Raden Bungsu menjadi Sulthan Sambas
Islam yang ke – 4 pada hari Sabtu 3 Rabiul Awal 1145 H bersamaan 23 Agustus
1732 M dengan gelar Sulthan Abubakar Kamaluddin. Pada masa pemerintahan Baginda
Sulthan Abubakar Kamaluddin masih melanjutkan cita – cita neneknya Sulthan
Muhammad Tadjudin untuk memajukan dan memakmurkan rakyat Negeri Sambas.
Sulthan
Umar Aqamadin I mempunyai seorang permaisuri yang bernama Utin Kumala anak Raden Ratna Dewi Binti Sulthan Muhammad
Tsafiuddin I digelar Ratu Agung. Dari
hasil perkawinannya Baginda
dikaruniai 3 orang putra – putri yaitu :
1.
Urai Dinga’
dinikahkannya dengan Gusti Jamidin Bin Opu Daeng Menambon Raja Mepawah,
digelar Pangeran Cakra Negara.
2.
Pangeran Adipati Timba Bayi,
meninggal dunia dan tidak mempunyai zuriat
3.
Raden Bungsu ( Putra Mahkota )
dilahirkan pada hari Minggu , 1 Rabiul Akhir 1110 H bersamaan 7 Oktober 1698 M
1. Urai
Dinga' Binti Sulthan Umar Aqamaddin I
bersuamikan Opu Daeng Kemasik
mempunyai anak :
1. Utin
Ciya' bersuamikan Pangeran Bendahara,
tidak
berzuriat
2. Gusti Pontianak
3. Utin Timah
1.2. Gusti Pontianak anak Urai Dinga' digelar Pangeran Kesuma Negara mempunyai anak :
1. Pangeran Kurma Jaya
2. Mas Kuman
3. Gusti Madin digelar
Pangeran Kurma Indra
4. Urai Timah
5. Raden Leman
6. Gusti Dudut
1.3. Utin Timah anak Urai dinga' bersuamikan Sayid Ahmad Al Hinduan digelar Pangeran Kesuma Ningrat mempunyai anak :
1. Datuk Ratu Permaisuri Sulthan Umar
Aqamaddin II ( Murhum Jama' )
2. Datuk Pangeran Riya
3. Datuk
Utin Istri Sulthan Muhammad Ali
Tsafiuddin I ( Murhum Anum )
1.2.2. Mas Kuman Bin Gusti Pontianak mempunyai anak:
1. Urai Muhammad Saleh beristrikan Raden Kemek digelar Raden Suma Indra 2. Urai Muhammad
1.2.3. Gusti Madin Bin Gusti Pontianak digelar
Pangeran Kurma Indra mempunyai anak:
1. Urai
Tifah bersuamikan Urai Thalib anak Pangeran Temenggung di Kampung Asam di gelar
Raden
1.2.4. Urai
Timah Binti Gusti Pontianak mempunyai anak:
1.
Urai
Sulung bersuamikan bersuamikan
Pangeran Panji keturunan Raja Brunai
1.3.2. Datuk Pangeran Riya anak Utin Timah mempunyai anak :
1.3.2. Datuk Pangeran Riya anak Utin Timah mempunyai anak :
1. Utin Kencana bersuamikan Sulthan Abubakar
Tadjudin I ( Murhum Janggut )
1.3.3. Datuk Utin anak Utin Timah bersuamikan Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin I Sulthan Sambas ke - 8 ( Murhum Anum ) mempunyai anak :
1. Pangeran Muda meninggal sewaktu berperang
melawan Inggris
1.2.2.1. Urai Muhammad Saleh Bin Mas Kuman beristrikan Raden Kemek digelar Raden Suma Indra mempunyai anak :
1. Urai Bujang
2. Urai Maryam
3. Urai Azis
4. Urai Dena
5. Urai Jandul
6. Urai Dara
7. Raden Lukman
8. Raden Ganung
9. Urai Bolok
1.2.3.1. Urai Tifah Binti Gusti Madin bersuamikan Urai Thalib digelar Raden mempunyai anak:
1. Urai
Lunak
2.
Urai Bujang
D. Raden
Bungsu bergelar Sulthan Abubakar Kamaluddin
Sulthan
Abubakar Kamaluddin memerintah Kerajaan Sambas didampingi oleh Permaisurinya
yang bernama Pangeran Zainab selama 30 Tahun sampai akhirnya Baginda mangkat pada hari Senin, 8 Rajab 1175
H bersamaan 1 Februari 1762 M Pada usia
64 Tahun, setelah wafat Baginda lebih dikenal dengan sebutan Murhum Bungsu.
Dari Hasil perkawinannya dengan Permaisurinya Baginda
Sulthan dikaruniai putra putri sebagai berikut :
1.
Raden Jama’ ( Putra Mahkota )
dilahirkan pada hari Rabu, 3 Rajab 1143 H bersamaan 11 Januari 1731 M
2. | |
3.
Urai Imik bersuamikan Tuan
Sayid Muhammad Al Idrus digelar Pangeran Kesuma Nata
4.
Raden Lassum bersuamikan anak
Sayid Ali dari Negeri Aceh yang digelar Pangeran Suradiraja
5.
Urai Fatimah bersuamikan orang
Brunai berdarah Raja digelar Pangeran Marta
6.
Urai Bungsu bersuamikan anak
Pangeran Timba Bayi dari Siantan yang di gelar Pangeran Sumadilaga
7.
Pangeran Jaya Kesuma tinggal di
kampong Asam , Dinamakan Pangeran Muda Salungi ( Lidahnya Berbulu ).
Pada
masa pemerintahan Sri Baginda Sulthan Abubakar Kamaluddin, Monterado mulai
dibuka, dan Cina banyak yang berdatangan ke Monterado dari Kerajaan mempawah
untuk menambang emas, sampai akhirnya meluas ke daerah Lara dan Lumar, pembayaran upeti dari setiap pertambangan emas
kongsi Cina sangat lancar. Pada jaman
pemerintahan Sulthan Abubakar Kamaluddin inilah rakyat Sambas mengalami
kemakmuran karena pada masa pemerintahanya ini tidak terjadi peristiwa –
peristiwa besar yang dapat menyebabkan stabilitas kerajaan
terganggu.
E. Raden Jamak bergelar Sulthan Umar Aqamaddin II
Raden Jama’ adalah putra Sulthan Abubakar Kamaluddin ( Murhum Bungsu ) dengan permaisurinya yang
bernama Pangeran Zainab. Baginda dilahirkan pada hari Rabu , 3 Rajab
1143 H bersamaan 11 Januari 1731 M. Dinobatkan menjadi Sulthan Sambas Ke
– 5 menggantikan Ayahndanya pada hari Selasa , 9 Rajab
1175 H bersamaan 2 Februari 1762
M dengan gelar Sulthan Umar Aqamaddin
II. Baginda diangkat menjadi Yang dipertuan pada hari Rabu, 12 Rabiul
Awal 1200 H bersamaan 12 Januari 1786 M setelah menyerahkan pemerintahan Kerajaan
Sambas kepada Putra Mahkota Raden Gayung yang digelar Sulthan Muda Ahmad Tajuddin sebagai Sulthan
Sambas yang Ke - 6 . Maka pada hari Sabtu,
15 Ramadhan 1207 H bersamaan 15 April 1793 M Sulthan Muda Ahmad Tajuddin Mangkat dalam
usia 42 tahun tanpa meningalkan Putra Mahkota, Untuk itu pemerintahan Kerajaan
Sambas diambil alih lagi oleh Baginda Sri Paduka Yang Dipertuan Umar Aqamaddin
II, sampai akhirnya Baginda mangkat pada hari Senin, 10
Zulqaidah 1216 H bersamaan 13 Maret 1802 M dalam usia 71 tahun.
Untuk
mengantikannya menjadi Sulthan Dinobatkanlah Raden Mantri menjadi Sulthan
Sambas yang Ke – 7 dengan Gelar Sulthan Abubakar Tadjudin I pada hari Selasa , 11 Zulqaidah 1216 H bersamaan 14
Maret 1802 M. Adapun kejadian – kejadian penting yang terjadi selama pemerintahan
Sri Paduka Baginda Yang Dipertuan Sulthan Umar Aqamaddin II adalah terjadinya
beberapa peristiwa yang dapat menggangu
stabilitas keamanan Kerajaan Sambas , yaitu :
Pertama : Terjadi pemberontakan perkumpulan
tambang emas Kongsi Cina yang berpusat di Lumar , Lara dan Monterado didaerah
Distrik Bengkayang. Tetapi semuanya dapat dipadamkan.
Kedua : Terjadinya pertikaian dengan Kerajaan Mempawah mengenai tapal
batas kerajaan , tetapi semuanya dapat diselesaikan oleh Sri Paduka Sulthan
dengan tidak memakan korban dan pertumpahan
darah.
Ketiga : Pada tahun 1204 H ,
Kerajaan Sambas di serang oleh Kerajaan Siak yang dipimpin oleh Rajanya yang
bernama Said Ali Bin Usman . Adapun
tujuan kerajaan tersebut menyerang Kerajaan Sambas adalah karena ingin menguasai
emas yang berlimpah di kerajaan Sambas. Dua tahun lamanya mereka berperang
ingin menguasai Kerajaan Sambas, tetapi karena pertahanan Kerajaan Sambas yang
dipimpin oleh Sulthan Muda Ahmad ( Raden Gayung ) terlalu kuat untuk ditembus,
maka kemenangan ada dipihak Kerajaan Sambas.
Pada
suatu hari Sri Paduka Yang Dipertuan Sulthan Umar Aqamaddin II mengutus Datuk
Bandar , Haji Abdullah dan Haji Abdulmanan
berangkat ke Betawi membawa emas untuk
dibuat perangkat kerajaan, sesampainya di Betawi , utusan tersebut
diracun orang dan banyak emasnya yang kena rampok, akhirnya utusan itu pulang
dengan membawa sisa emas yang masih ada, untuk dilaporkan kepada Yang Dipertuan
Sulthan Umar Aqamaddin II. Tetapi sewaktu akan memasuki Kuala Sungai Sambas,
rombongan tersebut diserang oleh pasukan Siang , kemudian emas yang ada didalam
perahunya diambil, setelah itu mereka
melarikan diri, Yang Dipertuan Said Ali
Bin Usman pun membawa Emas hasil
Rampasannya tersebut ke Kerajaan Siak. Kemudian emas tersebut oleh Yang dipertuan Said Ali Bin
Usman dibuatkan segala perlengkapan Kerajaan seperti : Tikar Emas , Tempat
Ludah Emas, Utar – Utar Emas, dan Perhiasan alat Kerajaan Siak semua dari emas
hasil rampasan dari Kerajaan Sambas.
Sri
Paduka Baginda Yang Dipertuan Sulthan Umar Aqamaddin II mempunyai tiga orang
permaisuri dan beberapa orang selir.
Dari Permaisuri pertama yang bergelar Ratu Sulthan,
Baginda dikarunia seorang putra yaitu :
1.
Raden Gayung digelar Sulthan
Muda Ahmad Tajuddin ( dilahirkan pada hari Senin , 1 Sya’ban 1165 H )( murhum Gayung )
Dari Permaisuri kedua yang bernama
Mas Siti digelar Mas Sulthan, Baginda dikaruniai dua orang putra yaitu :
2.
Raden Mantri digelar Sulthan
Abubakar Tadjudin I ( Dilahirkan pada hari Jum’at, 10 Rajab 1169 H )( Murhum
Janggut )
3. Raden Sumba di gelar Sulthan Usman Kamaluddin ( dilahirkan pada hari Kamis , 2 Zulqaidah 1184 H )( Murhum Usman )
3. Raden Sumba di gelar Sulthan Usman Kamaluddin ( dilahirkan pada hari Kamis , 2 Zulqaidah 1184 H )( Murhum Usman )
Dari Permaisurinya yang ketiga bernama Mas Ayu, Baginda
dikarunia tiga orang putra yaitu:
4.
Raden Pasu digelar Sulthan
Muhammad Ali Tsafiuddin I ( dilahirkan pada hari
Sabtu, 3 Muharram 1181 H ). ( Murhum Anum )
5.
Raden Semar digelar Sulthan
Umar Aqamaddin III ( Murhum Tengah )
6.
Urai Kubu digelar Pangeran
Laksamana.
Dengan Selir Pertama, Kedua dan Ketiga Baginda
dikaruniai putra – putri yaitu :
7.
Urai Taju digelar Pangeran
Bendahara Seri Maharaja kemudian diangkat menjadi Datuk Raja Tua, bertempat
tinggal di Kampung Asam.
8.
Urai Saibah bersuamikan
Pangeran Maharaja, anak Raja Brunai .
9.
Urai Yusuf digelar Pangeran
Temenggung Jaya Kesuma, tinggal di Kampung Asam.
10.
Pangeran Cakra Kesuma
11.
Urai Patlimah
12.
Urai Bandi
13.
Urai Lamah bersuamikan Pangeran
Bendahara Keranji
14.
Urai Timah tidak berzuriat
15.
Pangeran Paku Negara
16.
Urai Bulan bersuamikan , anak Pangeran
Temenggung digelar Pangeran Irabia Kesuma , berasal dari Matan
Adapaun zuriat dari Raden Jama’ yang bergelar
Sulthan Umar Aqamaddin II adalah sebagai berikut :
6. Urai Kubu Bin Sulthan Umar
Aqamaddin II digelar Pangeran Laksamana Kubu , mempunyai anak
1. Urai Sainun digelar Pangeran Bendahara Seri
Maharaja
2. Urai Mamad digelar
Pangeran Suta Negara
3. Urai Dading digelar
Pangeran Adi Kesuma
4. Urai Tomik bersuamikan Pangeran Anum
4. Urai Tomik bersuamikan Pangeran Anum
5. Urai Muhammad Ali digelar Pangeran
Puspa
6. Urai Samah bersuamikan Pangeran Indra Nata
6. Urai Samah bersuamikan Pangeran Indra Nata
Bin Pangeran Jaya Kesuma
7. Urai Lebak bersuamikan Pangeran Negara
dikampung Asam
8. Urai Yusuf digelar Raden Karta
9. Urai Nanit digelar Raden
10. Urai Zainal
digelar Raden
7. Urai Taju Bin Sulthan Umar Aqamaddin II digelar Pangeran Bendahara Seri Maharaja,kemudian digelar lagi sebagai Datuk Raja Tua tinggal dikampung Asam mempunyai anak :
1. Urai
Zainab
2. Urai
Baiduri bersuamikan Pangeran Karta
3. Urai
Lamah bersuamikan Pangeran
Laksamana
4. Urai
Jalil digelar Raden Abdul Jalil
5. Urai
Leman digelar Raden
6. Urai
Maimunah
7. Urai
Botot
8. Urai Saibah Binti Sulthan Umar Aqamaddin II bersuamikan Pangeran Maharaja ( Pangeran Sharmayuda Sharifuddin ) anak Raja Brunai mempunyai anak :
1. Urai Muhammad Saleh bergelar Pangeran
Shahbandar di Sarawak
2. Urai
Maimunah bersuamikan Raden Zainal
Bin Pangeran Laksamana Kubu
3. Urai
Lamah
4. Urai
Thalib digelar Raden
5. Urai Tiawe bersuamikan Pangeran Ratu
Mangku Bumi Bin Sulthan Umar
Aqamaddin III
6. Urai
Usman digelar Pangeran Jaya Ningra
7. Urai Bakar digelar Pangeran Kesuma
Negara
10. Pangeran Cakra Kesuma Bin Sulthan Umar
10. Pangeran Cakra Kesuma Bin Sulthan Umar
Aqamaddin II mempunyai anak :
1.
Urai Ijau bersuamikan Pangeran Suta
2. Urai Tampal bersuamikan Pangeran Sukma
Jaya
11. Urai Fatimah Binti Sulthan Umar Aqamaddin II bersuamikan Pangeran Kesumaningrat Pangeran anak Serail anak Raja Brunai mempunyai anak :
1. Urai
Hasyim
12. Urai Bandi Bin SulthanUmar Aqamaddin II
mempunyai anak :
1.
Urai
Kuris beristrikan Urai Putih digelar
Pangeran Jaya Kesuma
2. Urai
Ja' far
3. Urai
Kundil beristrikan Urai Lamah digelar
Raden Jaya
4. Urai
Muhammad Saleh digelar Raden Kuji
5. Urai
Thalib beristrikan Urai Zainab digelar
Raden
6. Urai
Onggon
7. Urai
Mala bersuamikan Awang Saleh darah
Raja Brunai
8. Urai
Abdullah Tambi
9. Urai
Umar beristrikan Urai Siti Bin
Pangeran Indra
13. Urai Lamah Binti Sulthan
Umar Aqamaddin II bersuamikan Pangeran Bendahara Seri Maharaja Keranji mempunyai anak :
1.
Urai Gandut digelar Pangeran Muda
bersitrikan Urai Maryam
2.
Urai
Tepok bersuamikan Pangeran Indra
Bin Pangeran Ira Kesuma
3.
Urai
…. Bersuamikan Urai Bakar Bin
Pangeran Cakra Negara
15. Urai … Digelar Pangeran Paku Negara Bin Sulthan Umar Aqamaddin II mempunyai anak :
1. Urai Buntak
2. Urai
bersuamikan Urai Jampi bin Sulthan Muda Ahmad ( Murhum Gayung ) digelar Pangeran Suria.
3. Pangeran Sulung beristrikan Urai Ijau
4. Urai Riya bersuamikan Urai Akil
digelar
Pangeran Sumanata
5. Urai Doko' digelar Ratu Indra
6. Urai Musa digelar Parbu Anum
7. Urai Ijah bersuamikan Pangeran Haji
Paku
Negara dikampung Asam
8. Haji Urai Itam
9. Urai Nambot beristrikan Urai Tumbak
digelar Pangeran Anum
10. Urai Pulo'
11. Urai Abu
12. Urai Pirik bersuamikan Pangeran Umar
16. Urai Bulan Binti Sulthan Umar Aqamaddin II bersuamikan anak Pangeran Temenggung digelar Pangeran Irabia Kesuma berasal dari Matan , mempunyai anak :
1. Urai Ali digelar Pangeran Indra
beristrikan
Urai Tepok
2. Urai Kurniyah bersuamikan Pangeran
Parbu Anum Musa Bin Pangeran Paku
6.1. Urai Sainun ( Senen ) Bin Pangeran
Laksamana Kubu digelar
Pangeran Bendahara Seri Maharaja mempunyai anak :
1. Urai Dana
2. Urai Jijah
3. Urai Jumla'
4. Raden Kecil
5. Urai Tambi Abdullah
6. Pangeran Suradilaga
Usman
7. Raden Putra Muhammad Yusuf
8. Raden Putra Ishak
9. Raden Umar Wedana
10. Raden Totot Wedana
6.2. Urai Mamat Bin Pangeran Laksamana Kubu digelar Pangeran Suta
Negara, mempunyai anak
1. Urai Molong
2. Urai Tikus
6.3. Urai Dading Bin Pangeran Laksamana Kubu digelar Pangeran Adi Kesuma mempunyai anak :
1. Urai Mangku Ahmad
6.9. Urai Nanit Bin Pangeran Laksamana Kubu digelar Raden mempunyai anak :
1. Raden Muhammad Saleh
2. Urai Bucil
3. Urai Limah
4. Urai Timah
5. Raden Muhammad Senanda
6. Raden Ali
Kun
7.2. Urai Baiduri Binti Datuk Raja Tua Taju bersuamikan Gusti Thahir mempunyai anak
1. Urai Haji Muhammad Nur
2.
Urai Sampo beristrikan Urai Kalsum Binti
Jangkang
7.7. Urai Botot Bin Datuk Raja Tua Taju
mempunyai anak :
1.
Urai Abdul Gani mempunyai anak :
1. Urai Abdurrachman beristrikan Urai
Salmah (Urai Tongkang
) Binti Urai
Harun mempunyai anak :
1. Urai Zora
2. Urai Sambot
3. Urai Hairiah bersuamikan Urai
Yusuf Bin Raden
Muhammad Syah
4. Urai Ibrahim beristrikan Urai Pira'
Binti Raden Muhammad Syah
5. Urai Muhammad Adli beristrikan
Urai Hasibah (Urai Saddut)
6. Urai Ainiah bersuamikan Raden
Ismail Bin Pangeran Adipati Ahmad
7. Urai Pirak
8. Urai Dare
7.7.1.1.4. Urai Ibrahim Bin Urai Abdurrachman (
Demang Kerinci ) beristrikan Urai Pira'
Binti Raden Muhammad
Syah
mempunyai anak :
1. Urai Anwar
2. Urai Aspan
3. Urai Thamrin
4. Urai Hanifah
5. Urai Adi Kesuma
6. Urai Sukri
7. Urai Saito
8. Urai Sukran
9. Urai Isnaniah
10. Urai Seri
7.7.1.1.5. Urai Muhammad Adli Bin Urai Abdurrachman beristrikan
Urai Hasibah mempunyai
anak:
1. Urai Surya
2. Urai Nuraini ( Urai Kiting )
bersuamikan Urai Sahrin
3. Urai Risfah
4. Urai Nuryati ( Urai Pira' )
5. Urai Suparni
6. Urai Januarti
7. Urai Adi Submadi
8.1. Urai Muhammad Saleh Bin Pangeran
Sharmayuda anak Urai Suaibah Binti Sulthan Umar Aqamaddin II bergelar Pangeran
Shahbandar tinggal di Sarawak
mempunyai anak :
1. Pangeran Bini
2. Pangeran Bakar
3. Pangeran Momin
4. Pangeran Kahar
5. Pangeran Sabtu
1.
Urai
Bujang
1.1.
Urai
Hasyim Bin Pangeran Kesumaningrat Pangeran Anak Serail
mempunyai anak :
1.
Raden Bujang
2.
Urai Sambab
3. Urai Putih bersuamikan Pangeran Jaya
Kesuma Kuris
4.
Raden Bagong
5.
Raden Lanyah
6.
Pangeran Serail
7.
Urai Jaiyah
8.
Urai Limah
9.
Urai Aminah
10.
Urai Abbas
12.1. Urai Kuris Bin Urai
Bandi digelar Pangeran Jaya Kesuma beristrikan Urai Putih Binti Urai Hasyim mempunyai anak :
1. Urai Busu bersuamikan Urai Sadut digelar Pangeran Paku Negara dikampung Asam
1. Urai Busu bersuamikan Urai Sadut digelar Pangeran Paku Negara dikampung Asam
2. Urai Kamilah bersuamikan Urai Yunus
Bin Pangeran Muda Gandut
3.
Urai Acik
4.
Urai Muhammad digelar Raden Karta Yuda
5. Urai Panji Sapu digelar Raden
5. Urai Panji Sapu digelar Raden
12.2. Urai Ja' far Bin Urai Bandi mempunyai anak
1.
Urai Jamian bersuamikan Urai Ya' cub Bin
Pangeran Paku Negara Bujang
12.3. Urai Kundil Bin Urai Bandi digelar Raden Jaya
beristrikan
Urai Lamah mempunyai anak
1.
Urai Kotot
2.
Urai Usuf
3.
Urai Kondang
12.4. Urai Muhammad Saleh Bin Urai Bandi digelar
Raden
Kuji mempunyai anak:
1.
Urai Maryam
2.
Urai Mak manok
3. Urai Muhammad Ali digelar Raden Parbu Jaya
4.
Urai Fatimah
12.5. Urai Thalib Bin Urai Bandi digelar Raden beristrikan Urai Zainab mempunyai anak :
1. Raden Potro' beristrikan Urai Dana Bin
Raden Suma Indra
12.7. Urai Mala Binti Urai Bandi bersuamikan Awang
Saleh darah Raja Brunai mempunyai anak
1. Urai Ijau
2. Urai Katot
3. Urai Itam
12.8. Urai Abdullah Tambi Bin Urai Bandi mempunyai anak :
1. Urai Saleha
2. Urai Aisyah
3. Urai Muhammad Ali
4. Urai Abdul Kadir
5. Urai Tajuddin
15.2. Urai … Bin Pangeran Paku Negara Bin Sulthan Umar Aqamaddin II bersuamikan Urai Jampi Bin Sulthan Muda Ahmad ( Murhum Gayung ) digelar Pangeran Suria mempunyai anak
1. Urai Buntal bersuamikan Pangeran
Bendahara Seri Maharaja Sainun dikampung Asam.
15.3. Pangeran Sulung Bin Pangeran Paku Negara Bin Sulthan Umar Aqamaddin II beristrikan Urai Ijau mempunyai anak :
15.3. Pangeran Sulung Bin Pangeran Paku Negara Bin Sulthan Umar Aqamaddin II beristrikan Urai Ijau mempunyai anak :
1.
Raden Moko'
2. Urai Tarikat bersuamikan Urai Dading
Bin Pangeran Laksamana Kubu digelar Pangeran Aria Kesuma
15.4. Urai Riya' Binti Pangeran Paku Negara Bin Sulthan Umar Aqamaddin II bersuamikan Pangeran Sumanata Akil mempunyai anak
1.
Urai Syarif
15.5. Urai Doko' Binti Pangeran Paku Negara Bin Sulthan Umar Aqamaddin II digelar Ratu Indra mempunyai anak :
1. Gusti Muhammad Saleh
2.
Utin Anum
3.
Utin 'Isyah
4.
Gusti Ya' Ali
5.
Urai Bakar
Aqamaddin II digelar Pangeran Anum beristrikan Urai Tumbak mempunyai anak :
1.
Urai Jijah
2. Urai Muhammad Saleh
3.
Urai Sambab
4. Urai Muhammad Thayib
15.11. Urai Abu Bin Pangeran Paku Negara Bin Sulthan Umar Aqamaddin II mempunyai anak :
1. Urai Muhammad Ali Beruang
beristrikan Urai Syarifah.
15.5.5. Urai Bakar anak Ratu Indra Doko'
mempunyai anak :
1. Urai Tiawe bersuamikan Urai Satto
Bin Pangeran Kesuma Negara dikampung Asam.
2. Urai Muhammad beristrikan Urai
Pira' dikampung Parit Dalam.
3. Urai Pondot digelar Raden Jaya
Dilaga memjadi Jaksa Kantor Sambas.
15.9.2. Urai Muhammad Saleh Bin Pangeran Anum Nambot mempunyai anak :
1. Raden Hasan
2. Urai Abod Cianjur
15.9.2.1. Raden Hasan Bin Urai Muhammad Saleh mempunyai anak :
1. Raden Penggawa
15.9.4. Urai Muhammad Thayib Bin Pangeran Anum Nambot mempunyai anak :
1. Urai Muhammad Chan
2. Urai siti Zubaidah
15.11.1. Urai Muhammad Ali Beruang Bin Urai Abu mempunyai anak :
1. Urai Rafa'I
2. Urai Muhammad Syarifuddin
3. Urai Muhammad Ruslan
3. Urai Muhammad Ruslan
4.
Urai Na'isyah
8.7.1. Urai Bujang Bin Pangeran Kesuma Negara Bakar mempunyai anak :
1. Urai Abdul Kadir
2.
Urai Juli
F.
Raden Gayung bergelar Sulthan Muda Ahmad Tajuddin
Raden Gayung adalah putra Sulthan Umar Aqamaddin
II dengan permaisurinya yang bernama
Ratu Sulthan . Baginda dilahirkan pada hari Senin, 1 Sya'ban 1165 H, diangkat menjadi Sulthan Sambas Keenam menggantikan
Ayahndanya dengan gelar Sulthan Muda
Achmad pada hari Rabu, 12 Rabiul Awal 1200 H. Baginda memerintah negeri
Sambas hanya 7 tahun dan wafat pada hari
Sabtu, waktu Isya' 15 Ramadhan 1207 H
dalam usia 42 tahun. Setelah wafat baginda lebih dikenal dengan
sebutan Murhum Gayung.
Baginda mempunyai seorang
permaisuri bernama Syarifah Aminah anak Urai Imik Binti Sulthan Abubakar
Kamaluddin, mempunyai anak :
1. Urai Peko digelar Pangeran Kesuma Ningrat
tidak berzuriat
2. Urai Jampi digelar Pangeran Suria mempunyai
anak :
1.Urai
Buntal bersuamikan Pangeran Bendahara Senon di Kampung Asam
3. Urai Kupang bersuamikan Pangeran Sura.
G. Raden
Mantri bergelar Sulthan Abubakar Tajuddin I
Raden Mantri, adalah
putra kedua Sri Paduka Baginda Yang Dipertuan Sulthan Umar Aqamaddin II dengan
Permaisuri Kedua bernama Mas Siti
yang digelar Mas Sulthan, Baginda dilahirkan pada hari Jum’at, 10 Rajab 1169 H
. Baginda diangkat menjadi Sulthan Sambas yang Ke – 7 menggantikan
ayahndanya pada hari Selasa , 11 Zulqaidah 1216 H dengan gelar Sulthan
Abubakar Tadjudin I. Baginda memerintah Kerajaan Sambas selama 13 tahun dan mangkat
Pada waktu melarikan diri dari serangan Inggris dalam hutan
di daerah Senujuh pada hari
Kamis, 20 Ramadhan 1229 H. Baginda Sulthan Abubakar Tadjudin I mempunyai
seorang putra mahkota bernama Raden Muhammad Atung bergelar Pangeran
Adipati. Sewaktu Putra Mahkota Pangeran
Adipati Muhammad Atung diangkat menjadi
Sulthan Muda, yang diangkat menjadi Wazir Pertama adalah Raden Pasu digelar
Pangeran Bendahara Seri Maharaja. Satu
Tahun setengah Pangeran Adipati
Muhammad Atung diangkat menjadi Sulthan Muda, karena sakit Baginda pun mangkat
tanpa meninggalkan seorang putra dan hanya mempunyai 3 orang putri masing –
masing bernama : Urai Biru , Urai Timah dan
Urai Minah. Pada masa pemerintahan Sulthan Abubakar Tadjudin I ada beberapa kejadian – kejadian penting yang
terjadi adalah
Pertama : Kerajaan kembali diserang oleh Kerajaan Siak Inderapura dibawah
pimpinan Raja Ismail, terjadilah pertempuran yang sengit diantara kedua belah
pihak, sehingga banyak memakan korban jiwa. Akhirnya pasukan Kerajaan Siak
dapat dipukul mundur oleh pasukan kerajaan Sambas yang di pimpin oleh Pangeran
Anum ( Pangeran Anum adalah gelar dari Raden Pasu yang merupakan Pangeran
Bendahara Seri Maharaja Kerajaan Sambas ). Dua tahun setelah gagalnya
penyerangan pertama, datang pula
penyerangan kedua langsung dipimpin oleh Sulthan Siak sendiri yaitu Said Ali
Bin Usman, pertempuran pun terjadi memakan waktu yang agak lama karena kedua
belah pihak mempunyai kekuatan yang sama, tapi akhirnya pasukan Siak dapat
dibinasakan oleh Pasukan Pangeran Anum.
Kemudian datang lagi angkatan perang yang ketiga dibawah pimpinan Said
Mustafa dan permaisurinya yang gagah berani , ikut pula dalam pasukan itu
pasukan dari Aceh dibawah pimpinan Teuku Sambo. Menurut riwayatnya seorang
Panglima Siak yang gagah berani bernama Panglima Aru berhari – hari lamanya
bertempur dengan seorang Panglima dari Kerajaaan Sambas bernama Lawang Tendi.
Permaisuri Said Mustafa ikut juga dalam pertempuran melawan kerajaan Sambas,
banyak panglima kerajaan Sambas yang gugur ditangannya. Melihat keadaan itu ,
Pangeran Anum langsung terjun digelanggang peperangan untuk menghadapi
Permaisuri Said Mustafa yang mengamuk
seperti seekor singa betina yang sedang lapar. Akhirnya Permaisuri dari Siak
tersebut dapat ditewaskan oleh Pangeran Anum. Melihat pemimpinnya tewas maka
pengikutnya menjadi kucar – kacir, banyak
yang melarikan diri mengikuti rajanya, banyak pula yang menyerah dan
kemudian mengabdikan dirinya kepada Sutlhan Sambas. Salah seorang panglima dari
Siak yang dapat ditangkap adalah Teuku Sambo yaitu pemimpin pasukan dari Aceh.
Sampai akhirnya Teuku Sambo mengabdikan dirinya untuk kerajaan Sambas.
Kedua : Pemberontahan Kongsi Emas Cina, bermula
dengan Kangsi Cina yang mengerjakan tambang emas di daerah Lumar dan Monterado
bernama Kongsi Thay Kong berselisih
dengan Kongsi Cina yang mengerjakan tambang emas didaerah Pemangkat, Seminis
dan Sebawi yang bernama Sam Thioe Keo , penyebabnya adalah Kongsi Sam Thioe Keo
mengerjakan pertambangan emas termasuk pada wilayah Kongsi Thay Kong. Terjadi peperangan diantara sesama
kongsi tersebut sampai akhirnya Kongsi Sam Thioe Keo dapat dikalahkan oleh
Kongsi Thay Kong. Atas kemenngannya tersebut , tampaknya kongsi Thay Kong
merasa sudah mempunyai kekuatan yang hebat sehingga sampai akhirnya berani
untuk mendurhaka kepada Sri Paduka Baginda Sulthan Abubakar Tadjudin I . Mereka ingin melepaskan dirinya
dari kewajiban membayar pajak atau upeti kepada Kerajaan Sambas.Menurut
riwayatnya perang terjadi antara Kongsi Sam Thioe Keo yang bergabung dengan
Pemerintah Kerajaan Sambas melawan Kongsi Thay Kong. Pertempuran terjadi dengan
dahsyat dan meluas sampai kelembah Sungai Singkawang. Disekitar Singkawang
Pangeran Anum Dapat mematahkan perlawanan musuhnya dengan menduduki kubu
pertahanan mereka . Pada waktu merebut kubu di Monterado salah seorang panglima
Kerajaan Sambas yang bernama Teuku Sambo gugur. Pangeran Anum menjadi sangat
marah karena panglimanya dibunuh secara kejam tubuhnya dicincang dan kepalanya
diambil. Pangeran Anum mengamuk dan membakar kubu pertahanan Kongsi Thay Kong,
sampai akhirnya perlawanan Kongsi Thay Kong dapat dipatahkan sama sekali.
Ketiga : Kerajaan Sambas diserang
oleh tentara Kerajaan Inggris bermula
dari laporan beberapa orang nelayan yang setia kepada Sulthan Abubakar
Tadjudin I, pada tanggal 24 Juli 1812 M dengan
tergesa – gesa mereka melaporkan kepada Baginda Sulthan bahwa telah sampai di
Kuala Sungai Sambas pasukan Kerajaan Inggris yang hendak membalas menyerang
Kerajaan Sambas karena perbuatan dari Pangeran Anum yang pernah merampok dan
meneggelamkan kapal kepunyaan Kerajaan Inggris. Kabar tersebut segera diterima
oleh Sulthan dan langsung memerintahkan Panglima – panglima kerajaan untuk siap
– siap menyambut serangan dari Kerajaan Inggris tersebut. Pada waktu itu
Pangeran Anum tidak berada di Sambas,
Baginda sekeluarga pergi beristirahat
dan bertamasya ke Sarawak, tiba – tiba mendapat sakit disana, yaitu
bengkak – bengkak pada kakinya dan diserang penyakit malaria. Karena Pangeran
Anum tidak berada di Sambas maka untuk menggantikannya, ditunjuklah Pangeran
Muda sebagai Pimpinan panglima kerajaan Sambas. Pangeran Muda adalah putra
Pangeran Anum dengan Istrinya yang kedua bernama Datuk Utin.
Menurut
riwayatnya mula – mula komandan dari pasukan Inggris itu, sudah mencoba
beberapa kali untuk mendaratkan tentara dan persenjataannya, dengan jalan
mengikut sungai Sambas Kecil, tetapi selalu gagal dan terpaksa mengundurkan
kapalnya keluar kuala, karena mendapat serangan disepanjang Sungai Sambas Kecil
yang dipimpin oleh Pangeran Muda. Perjuangan untuk mempertahankan kerajaan
Sambas mulai gagal karena ada diantara rakyat yang berkhianat dengan cara
memberi petunjuk kepada Pasukan Inggris jalan yangm mudah untuk menembus
pertahanan Kerajaan Sambas. Haluan Pasukan Inggris pun berubah tidak lagi memaksakan diri
untuk menyerang melalui Sungai Sambas Kecil , tetapi mereka melewati Sungai
Sambas Besar dan menuju ke Desa Kartiasa. Disinilah tentara Inggris dapat
mendarat dengan lebih mudah karena pasukan kerajaaan Sambas sebagian besar
berada di Sungai Sambas Kecil. Pasukan Inggris mendaratkan tentara dan
persenjataannya yang lengkap dengan taktik perang yang lebih modern mereka
mulai melakukan penyerangan melalui Sungai Betung sampai akhirnya sampai juga
di Sungai Sambas Kecil. Banyak panglima – panglima kerajaan Sambas yang gugur
karena tidak
mampu menahan serangan gencar yang dilakukan oleh Pasukan Kerajaan Inggris.
Pasukan
Kerajaan Sambas tidak mampu lagi menangkis serangan – serangan yang dilancarkan
oleh Pasukan Inggris, mereka terus mundur sampai akhirnya satu demi satu kubu
pertahanan jatuh ketangan pasukan Inggris. Akhirnya dalam pertempuran yang
sengit itu Pangeran Muda terkepung dan gugus dalam mempertahankan Kerajaan
Sambas. Pasukan Inggris semakin menggila
sampai akhirnya mereka ke Muara Sungai Teberau dan membakar sebuah kampung disitu. Akhirnya dalam
tahun 1813 M diatas kubu pertahanan Kerajaan Sambas dinaikkan Bendera Putih
sebagai tanda menyerah. Sulthan Abubakar Tadjudin dan keluarganya melarikan
diri kehulu Sungai Subah tepatnya didaerah hutan gunung Senujuh. Karena
kelelahan dalam pelariannya dan dikarenakan usia Baginda sudah mencapai 60
tahun akhirnya Baginda Sulthan Abubakar Tadjudin I mendapat sakit dan mangkat
didalam hutan pada Kamis Malam, 20 Ramadhan 1229 H bersamaan
4 September 1814 M . Mayat Baginda Sulthan Abubakar kemudian dibawa ke
Istana untuk dikebumikan. Sebagai penggantinya maka diangkatlah Pangeran Anum
menjadi Sulthan Sambas yang Ke – 8 pada hari Sabtu, 1 Muharram 1231 H dengan gelar Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin I.
Setelah wafat Raden Mantri lebih dikenal dengan
sebutan Murhum Janggut.
Raden Mantri mempunyai 3 orang istri bernama :
1. Mas Ratna Binti Raden Mulia anak Raden
Fatimah Binti Sulthan Muhammad Tadjudin
2. Utin Kencana Binti Pangeran Riya anak Utin
Timah anak Urai Dinga' Binti Sulthan Umar Aqamaddin I
3. Urai Saifah Binti Pangeran Jaya Kesuma bin
Sulthan Abubakar Kamaluddin, tidak berzuriat.
Dari istri pertama dan kedua Baginda
dikaruniai putra - putri yaitu :
1. Raden Muhammad Atung digelar Sulthan Muda, meninggal dunia sebelum diangkat menjadi Sulthan.
Mempunyai seorang putri bernama Urai Timah bersuamikan Urai Manaf anakPangeran
Sumayuda bin Datuk Raja Tua Ikram Bin Sulthan Abubakar Kamaluddin dikaruniai
seorang putra bernama Urai bakar.
2. Urai Aminah bersuamikan Pangeran Muda Nata
Kesuma Bin Sulthan Abubakar Tadjudin II mempunyai seorang anak
bernama Raden Sulaiman digelar Pangeran Cakra Negara Panji Anom .
3. Urai Biru bersuamikan Mas Kuman Bin
Pangeran Sumanegara anak Urai Dinga'
Binti Sulthan Umar Aqamaddin I mempunyai anak :
1. Urai Muhammad
2. Urai Muhammad Saleh digelar Raden Suma
Indra.
H.
Raden Pasu bergelar Sulthan Muhammad Ali
Tsafiuddin I
Raden Pasu adalah putra Sulthan Umar Aqamaddin II
dengan permaisurinya yang bernama Mas Ayu. Baginda dilahirkan pada hari Sabtu,
3 Muharram 1181 H diangkat sebagai putra mahkota setelah Sulthan Muda Bin Sulthan
Abubakar Tadjudin I meninggal dan tidak meninggalkan seorang anak laki - laki .
Baginda diangkat menjadi Sulthan pada hari Sabtu, 1 Muharram 1231 H tiga
tahun setelah abangnya Sulthan Abubakar
Tadjudin I wafat dihutan gunung Senujuh sewaktu melarikan diri dari
serangan Inggris. Sebenarnya serangan
Inggris tersebut adalah dalam rangka pembalasan Inggris terhadap Raden Pasu
atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Anum. Sewaktu mudanya , sebelum
baginda diangkat sebagai putra mahkota, baginda adalah seorang Pangeran
Bendahara Seri Maharaja wazir pertama dikerajaan Sambas. Pekerjaannya sehari -
hari adalah menjadi pimpinan angkatan laut kerajaan Sambas. Menurut
Versi Inggris Pangeran Anum adalah seorang lanun, sedangkan menurut Versi Belanda Pangeran Anum adalah Komandan Angkatan Laut
Kerajaan Sambas, karena kerajaan Sambas merupakan
kerajaan Muara Sungai , yang menjadikan sungai sebagai alat transportasi utama. Jadi diperlukan Pasukan Angkatan Laut yang
selalu mengawasi kegiatan disekitar kerajaan Sambas. Pangeran Anum diangkat menjadi Sulthan
Sambas yang ke-8 dengan gelar Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin I . Baginda
memerintah negeri Sambas selama 13 tahun
dan wafat pada hari Minggu malam,
2 Muharram 1244 H dalam usia 63 tahun, setelah wafat lebih dikenal dengan sebutan
Murhum Anum.
Pertukaran pemerintahan antara Kerajaan Inggris dan
Belanda terhadap kerajaan – kerajaan di Nusantara pada tahun 1816 menyebabkan
Gubernur Inggris Standford Raffles di gantikan oleh Gubernur Belanda bernama
Pieter Both. Maka pada tanggal 25 September 1819 Sulthan Muhammad Ali
Tsafiuddin I mengikat kontrak dengan
kerajaan Belanda yang berpusat Di Batavia pihak Belanda diwakili oleh Mayor
Naphuis sebagai Regeeringscommisaris untuk pulau Borneo . Kemudian pada tanggal
11 Mei 1823 datang lagi ke Sambas J.M.Tobias sebagai Regeeringscommisaris pulau
Borneo yang baru untuk memperbaiki kembali isi kontrak dalam kalimat bahasa
Melayu disesuaikan dengan bahasa Belanda, isi perjanjian tersebut mengenai uang
pengganti kerugian dari hasil – hasil duane, candu dan garam dari Gubernur
Belanda kepada Sulthan . Sejak itulah Belanda mulai menanamkan kolonialismenya
kepada Kerajaan Sambas. Dimana Kekuasaan Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin
dibatasi oleh kepentingan Belanda.
Sulthan Muhammad Ali tsafiuddin I mempunyai dua orang
Permaisuri dan dua orang Selir.
Utin / Tengku Utin Baginda dikaruniai seorang putra
bernama :
1.
Pangeran Muda ( Wafat sewaktu mempertahankan Kerajaan
Sambas dari serangan Kerajaan Inggris )
Dari Permaisuri Kedua Urai Pira’ Binti Datuk Raja Tua
Ikram digelar Sulthan Istri Baginda dikaruniai 3 orang putra – putri yaitu:
2.
Raden Ishak ( Putra Mahkota )
dilahirkan pada hari Selasa, 7 Sa’ban 1237 H digelar Sulthan Abubakar Tadjuddin
II
3.
Urai Kemala bersuamikan
bersuamikan Urai Musa Bin Murhum Usman digelar Pangeran Kesuma Indera.
4.
Urai Ruai digelar Pangeran
Temenggung Jaya Kesuma
Dari Selirnya Pertama bernama Mas Parbu Baginda
dikaruniai seorang putri yaitu :
5.
Raden Kencana bersuamikan
Sulthan Umar
Kamaluddin ( Murhum Tanjung )
Dari Selirnya yang kedua Baginda dikaruniai seorang
putri yaitu :
6.
Urai siti Wati bersuamikan Urai
Mandung Bin Sulthan Umar Aqamaddin III (Murhum Tengah )
Raden Ishak oleh Baginda Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin
I diangkat menjadi putra Mahkota dengan gelar Pangeran Ratu Nata Kesuma. Karena Usia
yang sudah cukup tua maka pada malam Senin, 2 Muharram 1244 H bersamaan 14 Juli
1828 M Baginda Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin I mangkat dalam usia 61 tahun,
Baginda memerintah Kerajaan Sambas selama 13 tahun. Pada waktu itu Putra
Mahkota Pangeran Ratu Nata Kesuma masih berusia 6 tahun, maka untuk
menggantikannya sementara menunggu Putra Mahkota Dewasa maka diangkatlah Raden
Sumba yang begelar Pangeran Bendahara Seri Maharaja menjadi Sulthan Sambas yang Ke – 9 pada hari Minggu,
2 Muharram 1244 H bersamaan 14 Juli 1828 M dengan gelar Sulthan Usman
Kamaluddin. Pelantikan Sulthan tersebut atas persetujuan Badan bernama Majelis
Wali yang ditetapkan dengan Besluit Gubernumen Belanda tanggal 6 Mei 1829.
Majelis Wali itu terdiri dari Kerabat dekat Sulthan, sebagai Ketua Umum adalah Asisten
Residen Belanda dan Sebagai Ketua adalah Sulthan Usman Kamaluddin, sebagai
Anggota adalah Pangeran Temenggung Jaya Kesuma dan Pangeran Kesuma Dilaga.
Terimakasih infonya kakaa:v
BalasHapusIyaaaaa hehe..
HapusMun boleh tau dimaneke latak kuboran U.H muhammad Nor ye dan siape2 ajak juriag anak keturunannye, wassalam, mohon maaf inyan sayqe agek susur galur moyang saye H.Mhd Nor yg dimakamkan di Kp.dagang barat. Itok wa saye 08125606828 mohon bantuannye. Wassalam
BalasHapusassalamualaikum..saya redha dari pahang malaysia..ingin bertanya...https://www.facebook.com/uraydewiandini15 ini facebook adik uray dewi andini ya.....boleh saya bertanya beberapa soalan?
BalasHapussaya seorang pengkaji sejarah di pahang..oleh kerana di sini ada tokoh2 di sini yang berasal dari sambas sbb itulah saya mengkajinya..terutama tentang silsilah yg adik tulis..tolong beri respon ya..saya tunggu..
pertama di sini adanya tokoh dari sambas yang bernama laksamana kubu..kedua, juga seorang tokoh bernama pengiran mamat..ketiga pengiran suta juga namanya di sini raden jabar..ketiga boleh saya tahu dari mana sumber maklumat yang adik dapat..tolong adik bantu saya..ok
kalau ada nomor hp adik tolong bagi..lagi senang utk berwhatsup
nombor hp saya +601120661399
Silsilah nya kurang lengkap ini .. silsilah Datok saya .. tidak ada dalam silisilah ini .. Uray Muhammad yusuf bin Uray abdul ghani ,. / yng ada cuma Uray Abdul ghani dan anak kedua nya Uray Abdurahaman, seharus nya Uray Abdul ghani mempunyai anak juga yg bernama Uray muhammad Yusuf . Tetapi tidak ada tertulis dalam silsilah .. hendak nya harus lengkap dalam menulis silsilah .. karena menyangkut Marwah keluarga... Uray syarifudin Bin Uray Muhammad saleh Bin Uray Muhammad yusuf Bin Uray Abdul Gani Bin Uray botot Bin Uray Taju di gelar pangeran bendahara sri Maharaja ( Datuk Raja Tua Taju) Bin Sulthan Umar aqamadin II ( Raden Jama' )
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusMohon di perlengkap silsilah nya ..
BalasHapusKesah uray, mana ada nama uray zaman itu, yg ada uray muncul dr sultan ke 12...aduh bs repot ini cerita
BalasHapusAda kontak yang bisa saya hubungi ? saya sedang mencari tau sejarah Panglima Teuku Sambo
BalasHapus